Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak semua pihak menyukseskan program percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum atau Program Citarum Harum. Luhut mengapresiasi program tersebut.
"Program ini sudah berjalan dengan maksimal, saya ingin apresiasi semua pihak yang telah bahu membahu menjadikan Citarum Harum ini berhasil," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 7 September 2021.
Luhut meninjau Citarum. Dia mengunjungi tempat pembuangan akhir (TPA) Cicabe dan kantor Command Center Satgas Citarum Harum di kawasan Dago, Bandung.
Rencananya akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu menggunakan teknologi RDF (TPST-RDF) melalui skema Improvement Solid Waste Management Project (ISWMP) di TPA Cicabe. TPST ditargetkan mulai dibangun pada 2022.
Di lokasi yang sama juga telah beroperasi Pusat Daur Ulang (PDU) sampah yang beroperasi sejak 2019. PDU fokus melakukan pemilahan, pengumpulan, dan pengolahan sampah anorganik.
Nantinya, TPST RDF akan mengolah 20-30 ton sampah per hari yang akan menjadi bahan bakar RDF dengan total sekitar 6 ton per hari. Sampah akan dimanfaatkan oleh Indonesia Power untuk kebutuhan co-firing.
Sementara itu, Luhut sempat melihat langsung kantor Command Center memantau kondisi Sungai Citarum dan anak-anak sungai. Luhut mengingatkan pentingnya kementerian lembaga dan pemerintah daerah bersama masyarakat menyukseskan Program Citarum Harum.
Sehingga Sungai Citarum yang dulu terkenal kotor dapat kembali bersih. Serta bermanfaat bagi pertanian, air baku, dan dapat dinikmati untuk kehidupan.
"Kita harus jadikan generasi penerus kita sebagai tumpuan, jangan sampai mereka terkendala gizi dan kesehatan karena sungai kita yang tercemar," tutur Luhut.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Komandan Satgas PPK DAS Citarum melaporkan hasil pelaksanaan Program Citarum Harum yang telah berlangsung selama tiga tahun. "Tiga tahun lalu sungai ini masuk ke dalam kategori tercemar berat, tapi kini kita sudah berstatus cemar rendah," ungkap Ridwan Kamil.
Dia juga menunjukkan beberapa hasil kegiatan. Di antaranya penanganan kualitas air, sampah dan limbah industri, serta hasil nyata rehabilitasi DAS Citarum. Hasil menunjukkan beberapa lokasi telah berubah drastis dan menjadi kawasan rekreasi yang diminati masyarakat.
(Baca: Presiden Bakal Rutin Pantau Rehabilitasi DAS Citarum)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Luhut Binsar Pandjaitan mengajak semua pihak menyukseskan program percepatan pengendalian
pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum atau Program Citarum Harum. Luhut mengapresiasi program tersebut.
"Program ini sudah berjalan dengan maksimal, saya ingin apresiasi semua pihak yang telah bahu membahu menjadikan Citarum Harum ini berhasil," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 7 September 2021.
Luhut meninjau Citarum. Dia mengunjungi tempat pembuangan akhir (TPA) Cicabe dan kantor Command Center Satgas Citarum Harum di kawasan Dago, Bandung.
Rencananya akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu menggunakan teknologi RDF (TPST-RDF) melalui skema Improvement Solid Waste Management Project (ISWMP) di TPA Cicabe. TPST ditargetkan mulai dibangun pada 2022.
Di lokasi yang sama juga telah beroperasi Pusat Daur Ulang (PDU) sampah yang beroperasi sejak 2019. PDU fokus melakukan pemilahan, pengumpulan, dan pengolahan sampah anorganik.
Nantinya, TPST RDF akan mengolah 20-30 ton sampah per hari yang akan menjadi bahan bakar RDF dengan total sekitar 6 ton per hari. Sampah akan dimanfaatkan oleh Indonesia Power untuk kebutuhan co-firing.
Sementara itu, Luhut sempat melihat langsung kantor Command Center memantau kondisi Sungai Citarum dan anak-anak sungai. Luhut mengingatkan pentingnya kementerian lembaga dan pemerintah daerah bersama masyarakat menyukseskan Program Citarum Harum.
Sehingga Sungai Citarum yang dulu terkenal kotor dapat kembali bersih. Serta bermanfaat bagi pertanian, air baku, dan dapat dinikmati untuk kehidupan.
"Kita harus jadikan generasi penerus kita sebagai tumpuan, jangan sampai mereka terkendala gizi dan kesehatan karena sungai kita yang tercemar," tutur Luhut.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Komandan Satgas PPK DAS Citarum melaporkan hasil pelaksanaan Program Citarum Harum yang telah berlangsung selama tiga tahun. "Tiga tahun lalu sungai ini masuk ke dalam kategori tercemar berat, tapi kini kita sudah berstatus cemar rendah," ungkap Ridwan Kamil.
Dia juga menunjukkan beberapa hasil kegiatan. Di antaranya penanganan kualitas air, sampah dan limbah industri, serta hasil nyata rehabilitasi DAS Citarum. Hasil menunjukkan beberapa lokasi telah berubah drastis dan menjadi kawasan rekreasi yang diminati masyarakat.
(Baca:
Presiden Bakal Rutin Pantau Rehabilitasi DAS Citarum)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)