medcom.id, Jakarta: Suku Badui Dalam Banten rela berjalan kaki selama tiga hari demi menghadiri undangan upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70, di Istana Merdeka, Jakarta.
Berbekal baju khas badui dan tanpa alas kaki, lima lelaki ini datang membawa harapan khusus kepada Presiden Jokowi. Mereka berharap suku adat di Pulau Jawa mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Kami butuh pengakuan kesejahteraan dan kelangsungan hidup dan hak adat kami diberikan," kata salah seorang Badui Dalam, Mursyid di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Selain menyampaikan harapan, mereka juga menuturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Presiden. Mereka terharu mendapat kesempatan menginjakkan kaki di Istana.
"Sangat berbahagia, cukup bagus sekali. Sesuai apa yang dianjurkan bapak Presiden itu merupakan harapan kami," ujarya.
Sekedar diketahui, Presiden Jokowi turut mengundang ribuan petani, nelayan dan pedagang termasuk masyarakat adat ke Istana. Ini merupakan tradisi baru sejak Jokowi menjadi Presiden.
"Jadi ada 1000 undangan yang kita tambahkan. Mayoritas masyarakat 70 persen dan 30 persen pejabat," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Ada yang berasal dari kampung Pasar Baru, Gambir, Tanah Abang, Rusun Muara Baru, Rusun Marunda, Kampung Deret Tanah Tinggi, Petogokan, Benhil, paguyuban pedagang Blok G Tanah Abang, paguyuban PKL dan paguyuban pedagang pasar. Sementara yang dari luar Jawa berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi, Papua.
medcom.id, Jakarta: Suku Badui Dalam Banten rela berjalan kaki selama tiga hari demi menghadiri undangan upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70, di Istana Merdeka, Jakarta.
Berbekal baju khas badui dan tanpa alas kaki, lima lelaki ini datang membawa harapan khusus kepada Presiden Jokowi. Mereka berharap suku adat di Pulau Jawa mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Kami butuh pengakuan kesejahteraan dan kelangsungan hidup dan hak adat kami diberikan," kata salah seorang Badui Dalam, Mursyid di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Selain menyampaikan harapan, mereka juga menuturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Presiden. Mereka terharu mendapat kesempatan menginjakkan kaki di Istana.
"Sangat berbahagia, cukup bagus sekali. Sesuai apa yang dianjurkan bapak Presiden itu merupakan harapan kami," ujarya.
Sekedar diketahui, Presiden Jokowi turut mengundang ribuan petani, nelayan dan pedagang termasuk masyarakat adat ke Istana. Ini merupakan tradisi baru sejak Jokowi menjadi Presiden.
"Jadi ada 1000 undangan yang kita tambahkan. Mayoritas masyarakat 70 persen dan 30 persen pejabat," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Ada yang berasal dari kampung Pasar Baru, Gambir, Tanah Abang, Rusun Muara Baru, Rusun Marunda, Kampung Deret Tanah Tinggi, Petogokan, Benhil, paguyuban pedagang Blok G Tanah Abang, paguyuban PKL dan paguyuban pedagang pasar. Sementara yang dari luar Jawa berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi, Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)