medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, kemarin. Pertemuan keduanya menjadi buah bibir karena terjadi di tengah kisruh politik yang semakin lama semakin panas.
Pengamat komunikasi politik Gun Gun Heryanto, pertemuan mantan rival dalam Pilpres 2014 lalu itu memberi terapi pada partai pengusung Jokowi.
"Karena bisa dibayangkan, seorang Jokowi yang tidak diduga bisa bertemu Prabowo, untuk kemudian menjadi pesan bagi orang yang selama ini menjadi patronnya (teladan) dan kemudian mencari opsi lain di luar afiliasi politiknya," kata Gun Gun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/1/2015).
Pertemuan keduanya juga bisa saja membawa keuntungan bagi Jokowi. Ada proses membagi ruang di mana Jokowi bisa memiliki beberapa posisi ketimbang berdiri tunggal seperti sebelumnya.
Namun, tak bisa dihindari, berbagai kritik juga ditujukan pada presiden ketujuh Indonesia itu. Jokowi divonis kurang tegas karena tak mampu menyelesaikan kisruh Komisi Pemberantasam Korupsi (KPK) dan Polri. Jokowi juga dinilai belum memiliki strategi krena hanya memiliki satu opsi dalam pemerintahan.
Bertemu dengan Prabowo bisa membuka opsi lain. Tapi. Jokowi tetap harus melihat apakah pertemuan bisa memberi dampak positif atau tidak.
"Pertanyaannya apakah itu jebakan atau bisa jadi kekuatan riil. Bisa dua-duanya. Makanya Pak Jokowi bisa berhitung ini," jelas Gun Gun.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, kemarin. Pertemuan keduanya menjadi buah bibir karena terjadi di tengah kisruh politik yang semakin lama semakin panas.
Pengamat komunikasi politik Gun Gun Heryanto, pertemuan mantan rival dalam Pilpres 2014 lalu itu memberi terapi pada partai pengusung Jokowi.
"Karena bisa dibayangkan, seorang Jokowi yang tidak diduga bisa bertemu Prabowo, untuk kemudian menjadi pesan bagi orang yang selama ini menjadi patronnya (teladan) dan kemudian mencari opsi lain di luar afiliasi politiknya," kata Gun Gun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/1/2015).
Pertemuan keduanya juga bisa saja membawa keuntungan bagi Jokowi. Ada proses membagi ruang di mana Jokowi bisa memiliki beberapa posisi ketimbang berdiri tunggal seperti sebelumnya.
Namun, tak bisa dihindari, berbagai kritik juga ditujukan pada presiden ketujuh Indonesia itu. Jokowi divonis kurang tegas karena tak mampu menyelesaikan kisruh Komisi Pemberantasam Korupsi (KPK) dan Polri. Jokowi juga dinilai belum memiliki strategi krena hanya memiliki satu opsi dalam pemerintahan.
Bertemu dengan Prabowo bisa membuka opsi lain. Tapi. Jokowi tetap harus melihat apakah pertemuan bisa memberi dampak positif atau tidak.
"Pertanyaannya apakah itu jebakan atau bisa jadi kekuatan riil. Bisa dua-duanya. Makanya Pak Jokowi bisa berhitung ini," jelas Gun Gun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)