Ilustrasi--Antara/Yusran Uccang
Ilustrasi--Antara/Yusran Uccang

Golkar dengan Dua Ketua Umumnya

K. Yudha Wirakusuma • 08 Desember 2014 12:00
medcom.id, Jakarta: Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang digelar di Jakarta mengukuhkan Agung Laksono sebagai ketua umum (ketum) Partai Golkar periode 2014-2019. Agung mengungguli beberapa pesaingnya dengan perolehan suara 147 dari 294 suara yang diperebutkan dalam munas,  Minggu 7 Desember.
 
"Hasil pemilihan suara, nomor urut satu 71 suara, Agus Gumiwang Kartasasmita. Nomor urut dua, 77 suara, Priyo Budi Santoso. Nomor urut ketiga, 147 suara, Agung Laksono. Abstain satu suara dari total 296 suara," kata pimpinan sidang Partai Golkar IX Jakarta, Ibnu Munzier usai penghitungan hasil suara dalam acara Munas IX Partai Golkar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Minggu (7/12/2014).
 
Pemilihan ketua umum Partai Golkar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, terbilang cukup sengit mengingat ada tiga calon ketua umum yang bertarung untuk duduk sebagai orang nomor satu di Partai Golkar. Ketiga calon  tersebut adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Priyo Budi Santoso dan Agung Laksono.

Setelah terpilih menjadi ketum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono langsung menyatakan diri untuk keluar dari gerbong Koalisi Merah Putih (KMP).
 
Beberapa hari sebelumnya, partai berlambang pohon beringin kubu Aburizal Bakrie (Ical), juga menggelar Munas ke-IX Partai Golkar di Bali. Dalam Munas tersebut Ical untuk menjadi ketum Partai Golkar periode 2014-2019. Secara aklamasi, Ical diangkat menjadi pucuk pimpinan partai berlambang beringin.
 
"Dengan begitu, Aburizal Bakrie telah mendapatkan 100 persen dari pemegang hak suara, dengan demikian Ical menjadi ketua terpilih periode 2014-2019," kata Ketua SC Munas Golkar Nurdin Halid, yang memimpin rapat penetapan Ketua Umum Golkar, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Rabu 3 Desember lalu.
 
Penetapan Ical sebagai ketum Golkar terbilang mulus. Pembahasan tatib pemilihan dan formatur, pengajuan bakal calon hingga pengumuman aklamasi tak memakan waktu hingga satu jam. Seluruh proses berakhir pada pukul 18.00 WITA. Acara dilanjutkan dengan pembentukan formatur untuk menyusun struktur Dewan Pengurus Pusat.
 
Terpilihnya dua ketum di tubuh Golkar membuat perpecahan semakin menjadi. Bahkan sikap saling serang dilancarkan kedua kubu. Kedua kubu mengklaim bahwa kubunya paling legal dan konstitusional. Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Jakarta, Yorrys Raweyai mengaku berani membubarkan kepengurusan Partai Gokar versi Ical.
 
"Besok kita bubarin mereka semua. Itu adalah kelompok-kelompok yang tidak pernah berjasa membesarkan Golkar, dan saat ini bekonfrontasi untuk merongrong Golkar," ujar Yorrys di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Minggu 7 Desmber malam.
 
Yorrys menuturkan semua kader yang datang ke Munas Hotel Mercure Ancol, Jakarta, bukan sekadar mencari dan memilih Ketum Golkar. Melainkan, untuk menyelamatkan bangsa. Hal itu dikarenakan Golkar adalah aset bangsa yang paling besar.
 
Episode ricuh partai Golkar kini berlanjut, hari ini kubu Ical telah melaporkan hasil keputusan Munas ke-IX Partai Golkar di Bali ke Kementerian Hukum dan HAM. Dia optimistis laporannya diproses Menkum HAM Yasonna Laoly dengan cepat.
 
Kubu Agung Laksono juga akan melakukan hal yang sama. Anggota tim Penyelamat Partai Golkar Ibnu Munzir kemungkinan akan segera menyerahkan hasil Munas yang digelar di Ancol, hari ini.
 
Lantas apakah kisruh Golkar apakah akan berakhir dengan islah, atau makin terpecah? kita tunggu saja kelanjutan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan