medcom.id, Jakarta: Percakapan di sosial media masih didominasi seputar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hasil monitoring PoliticaWave menunjukan total percakapan mulai 17 November hingga pukul 06.00 WIB 18 November 2014 adalah sebesar 91,013 percakapan
Pascapengumuman kenaikan harga BBM pada 17 November pukul 21.00 WIB, beberapa hashtag mulai bermuncul. Beberapa di antaranya masuk sebagai trending topic dunia yakni #bbmnaik (56,338 percakapan) dengan sentimen percakapan yang terbagi antara netizen yang pro dan kontra.
"PoliticaWave menemukan bahwa reaksi netizen di sosial media terhadap penolakan kenaikan harga BBM ini yang paling utama adalah berupa berbagai sindiran dan protes yang ditujukan pada Jokowi dan yang dahulu sudah memilih Jokowi sebagai presiden," ujar pendiri PoliticaWave, Yose Rizal dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (19/11/2014).
Yose menerangkan ada ancaman demo datang dari kalangan mahasiswa, buruh dan organisasi massa yang menilai kenaikan BBM menyengsarakan rakyat. Netizen juga mempertanyakan mengapa harga BBM tetap naik meskipun harga minyak dunia sedang turun.
Percakapan di sosial medai tak hanya diisi netizen kontra kenaikan BBM. Ada pula yang mendukung kenaikan BBM. Alasan utama netizen yang pro adalah pengalihan subsidi BBM untuk program-program pembangunan dan sector usaha produktif. Netizen menilai secara personal kebijakan tersebut langkah yang tepat untuk kemajuan bangsa.
"Sikap Jokowi yang berani mengumumkan langsung juga banyak menuai pujian dari netizen. Dukungan pun tidak saja datang dari para pendukung Jokowi maupun dari Koalisi Merah Putih, dukungan ini justru banyak datang dari kalangan pengamat ekonomi, politik maupun energi, juga dari para tokoh–tokoh nasional terutama para pakar ekonomi," jelas Yose.
Namun, Yose menilai masih banyak pembenahan komunikasi yang harus dilakukan untuk mensosialisasikan kebijakan tidak popular ini. Di sosial media, kompensasi kenaikan BBM dianggap belum jelas sebagian besar netizen, begitu pula dengan peran dan fungsi tiga kartu sakti Jokowi.
medcom.id, Jakarta: Percakapan di sosial media masih didominasi seputar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hasil monitoring PoliticaWave menunjukan total percakapan mulai 17 November hingga pukul 06.00 WIB 18 November 2014 adalah sebesar 91,013 percakapan
Pascapengumuman kenaikan harga BBM pada 17 November pukul 21.00 WIB, beberapa
hashtag mulai bermuncul. Beberapa di antaranya masuk sebagai
trending topic dunia yakni #bbmnaik (56,338 percakapan) dengan sentimen percakapan yang terbagi antara netizen yang pro dan kontra.
"PoliticaWave menemukan bahwa reaksi netizen di sosial media terhadap penolakan kenaikan harga BBM ini yang paling utama adalah berupa berbagai sindiran dan protes yang ditujukan pada Jokowi dan yang dahulu sudah memilih Jokowi sebagai presiden," ujar pendiri PoliticaWave, Yose Rizal dalam siaran pers yang diterima
Metrotvnews.com, Selasa (19/11/2014).
Yose menerangkan ada ancaman demo datang dari kalangan mahasiswa, buruh dan organisasi massa yang menilai kenaikan BBM menyengsarakan rakyat. Netizen juga mempertanyakan mengapa harga BBM tetap naik meskipun harga minyak dunia sedang turun.
Percakapan di sosial medai tak hanya diisi netizen kontra kenaikan BBM. Ada pula yang mendukung kenaikan BBM. Alasan utama netizen yang pro adalah pengalihan subsidi BBM untuk program-program pembangunan dan sector usaha produktif. Netizen menilai secara personal kebijakan tersebut langkah yang tepat untuk kemajuan bangsa.
"Sikap Jokowi yang berani mengumumkan langsung juga banyak menuai pujian dari netizen. Dukungan pun tidak saja datang dari para pendukung Jokowi maupun dari Koalisi Merah Putih, dukungan ini justru banyak datang dari kalangan pengamat ekonomi, politik maupun energi, juga dari para tokoh–tokoh nasional terutama para pakar ekonomi," jelas Yose.
Namun, Yose menilai masih banyak pembenahan komunikasi yang harus dilakukan untuk mensosialisasikan kebijakan tidak popular ini. Di sosial media, kompensasi kenaikan BBM dianggap belum jelas sebagian besar netizen, begitu pula dengan peran dan fungsi tiga kartu sakti Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)