Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, tidak ada dikotomi antara menteri dari partai politik dan dari kalangan teknokrat. Menteri akan diposisikan sesuai dengan kemampuan dalam bidangnya masing-masing.
"Karena partai juga terus menerapkan kaidah ilmu pengetahuan, teknologi, management, best practice dalam mengelola partai. Sehingga itu dimaknai sebagai sebuah pemahaman terhadap keseluruhan disiplin ilmu pengetahuan dan lain-lain yang diperlukan dalam menjalankan tugas," kata Hasto di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Hasto menjelaskan, setiap partai telah menerapkan berbagai disiplin ilmu termasuk filsafat Pancasila dalam landasan politiknya. Dengan demikian, partai politik telah memiliki sejumlah kader yang punya kemampuan profesional di masing-masing disiplin ilmu.
"Tapi boleh dikatakan mana yang dari elemen parpol dan elemen nonparpol teknokrat, itupun dari partai juga terus kembangkan kemampuan teknokrasinya," ujar Hasto.
Hasto masih bungkam terkait jajaran nama menteri yang akan mengisi kabinet. Ia menyerahkan sepenuhnya jajaran menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Iya itu semua kewenangan Pak Jokowi, hak prerogatif presiden. Bagi PDI Perjuangan, ibu Megawati Soekarnoputri, tugas kami menjalankan keputusan tersebut," ujar Hasto.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menginginkan 55 persen menteri dari kalangan profesional, sementara 45 persen dari partai politik. Jokowi mengatakan hal ini juga sudah disampaikan kepada partai politik pendukungnya pada Pilpres 2019. Ia berharap parpol bisa menerima keputusan itu.
Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, tidak ada dikotomi antara menteri dari partai politik dan dari kalangan teknokrat. Menteri akan diposisikan sesuai dengan kemampuan dalam bidangnya masing-masing.
"Karena partai juga terus menerapkan kaidah ilmu pengetahuan, teknologi, management, best practice dalam mengelola partai. Sehingga itu dimaknai sebagai sebuah pemahaman terhadap keseluruhan disiplin ilmu pengetahuan dan lain-lain yang diperlukan dalam menjalankan tugas," kata Hasto di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Hasto menjelaskan, setiap partai telah menerapkan berbagai disiplin ilmu termasuk filsafat Pancasila dalam landasan politiknya. Dengan demikian, partai politik telah memiliki sejumlah kader yang punya kemampuan profesional di masing-masing disiplin ilmu.
"Tapi boleh dikatakan mana yang dari elemen parpol dan elemen nonparpol teknokrat, itupun dari partai juga terus kembangkan kemampuan teknokrasinya," ujar Hasto.
Hasto masih bungkam terkait jajaran nama menteri yang akan mengisi kabinet. Ia menyerahkan sepenuhnya jajaran menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Iya itu semua kewenangan Pak Jokowi, hak prerogatif presiden. Bagi PDI Perjuangan, ibu Megawati Soekarnoputri, tugas kami menjalankan keputusan tersebut," ujar Hasto.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menginginkan 55 persen menteri dari kalangan profesional, sementara 45 persen dari partai politik. Jokowi mengatakan hal ini juga sudah disampaikan kepada partai politik pendukungnya pada Pilpres 2019. Ia berharap parpol bisa menerima keputusan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)