Jakarta: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dipastikan akan dihadiri sejumlah kepala negara dan utusan negara. Hingga saat ini ada delapan pimpinan negara yang dipastikan hadir ke Senayan pada 20 Oktober 2019.
"Sementara ini ada delapan kepala negara yang akan hadir, ditambah sembilan utusan khusus dari kepala pemerintahan. Total 17 negara yang akan melihat, di luar duta besar," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden bersama pimpinan DPR di lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019.
Sayangnya, Komandan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden itu tidak menjelaskan detail negara mana saja yang dipastikan hadir. Dia mengajak seluruh pihak menjaga ketertiban dan keamanan agar acara pelantikan berjalan lancar.
"Mari kita tunjukan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab, bangsa yang ramah," kata dia.
Eko meminta seluruh pihak melupakan perbedaan yang timbul. Pergolakan yang terjadi tidak boleh mengganggu citra Indonesia.
"Apa pun perbedaan kita, mari kita singkirkan, kita hormati hasil Pemilu yang lalu. Inilah gongnya dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih," ujarnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono meminta masyarakat menjaga ketertiban dan kelancaran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
"Kita hormati itu agar bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang beradab dan santun. Karena ini dilihat oleh seluruh dunia, mari kita hormati itu," kata Gatot.
Gatot memastikan tidak akan memproses pengurusan izin demo. Hal ini untuk menjaga ketertiban pelantikan. "Tujuannya adalah agar situasi tetap kondusif," tegas Gatot.
Jakarta: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024,
Joko Widodo-Ma'ruf Amin dipastikan akan dihadiri sejumlah kepala negara dan utusan negara. Hingga saat ini ada delapan pimpinan negara yang dipastikan hadir ke Senayan pada 20 Oktober 2019.
"Sementara ini ada delapan kepala negara yang akan hadir, ditambah sembilan utusan khusus dari kepala pemerintahan. Total 17 negara yang akan melihat, di luar duta besar," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden bersama pimpinan DPR di lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019.
Sayangnya, Komandan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden itu tidak menjelaskan detail negara mana saja yang dipastikan hadir. Dia mengajak seluruh pihak menjaga ketertiban dan keamanan agar acara pelantikan berjalan lancar.
"Mari kita tunjukan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab, bangsa yang ramah," kata dia.
Eko meminta seluruh pihak melupakan perbedaan yang timbul. Pergolakan yang terjadi tidak boleh mengganggu citra Indonesia.
"Apa pun perbedaan kita, mari kita singkirkan, kita hormati hasil Pemilu yang lalu. Inilah gongnya dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih," ujarnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono meminta masyarakat menjaga ketertiban dan kelancaran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
"Kita hormati itu agar bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang beradab dan santun. Karena ini dilihat oleh seluruh dunia, mari kita hormati itu," kata Gatot.
Gatot memastikan tidak akan memproses pengurusan izin demo. Hal ini untuk menjaga ketertiban pelantikan. "Tujuannya adalah agar situasi tetap kondusif," tegas Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)