Jakarta: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengajak semua pihak menjaga kerukunan dan stabilitas negara. Sehingga, pemerintah dapat menghasilkan kebijakan yang berpihak pada seluruh elemen masyarakat.
“Siapa pun yang berkuasa mari kita berkompromi. Jangan zero sum game. Kita bisa hidup dengan baik, tenang, dan rukun. Saya kira itu kuncinya. Ini juga hasil dari kajian-kajian strategis. Semua negara yang bisa take-off adalah karena kekompakan,” ujar Prabowo di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Hal tersebut diungkap Prabowo saat menerima Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Prabowo memberikan contoh terkait pengambilan kebijakan mengenai kemacetan.
Dia mengatakan Jakarta yang macet tak bisa hanya direspons dengan keluhan dan marah-marah. Menurut Prabowo, perlu pemerintah daerah yang didukung pemerintah pusat.
"(Pemerintah daerah) yang bisa menganjurkan, melahirkan kebijakan-kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah macet,” terang Prabowo.
Menurutnya, baik pemerintah daerah atau pusat perlu bersinergi untuk bisa mengeluarkan kebijakan. Sehingga, dapat menjadi solusi dalam mengurangi permasalahan di masyarakat.
“Tidak bisa kita hanya ngamuk-ngamuk, marah-marah. Artinya apa? Contoh ada MRT, Transjakarta, ganjil-genap. Jadi ada kebijakan itu. Siapa yang mengambil kebijakan adalah mereka yang diberi mandat politik dari rakyat,” pungkas Prabowo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Menteri Pertahanan
Prabowo Subianto mengajak semua pihak menjaga kerukunan dan stabilitas negara. Sehingga, pemerintah dapat menghasilkan kebijakan yang berpihak pada seluruh elemen masyarakat.
“Siapa pun yang berkuasa mari kita berkompromi. Jangan zero sum game. Kita bisa hidup dengan baik, tenang, dan rukun. Saya kira itu kuncinya. Ini juga hasil dari kajian-kajian strategis. Semua negara yang bisa take-off adalah karena kekompakan,” ujar
Prabowo di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Hal tersebut diungkap Prabowo saat menerima Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Prabowo memberikan contoh terkait
pengambilan kebijakan mengenai kemacetan.
Dia mengatakan Jakarta yang macet tak bisa hanya direspons dengan keluhan dan marah-marah. Menurut Prabowo, perlu pemerintah daerah yang didukung pemerintah pusat.
"(Pemerintah daerah) yang bisa menganjurkan, melahirkan kebijakan-kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah macet,” terang Prabowo.
Menurutnya, baik pemerintah daerah atau pusat perlu bersinergi untuk bisa mengeluarkan kebijakan. Sehingga, dapat menjadi solusi dalam mengurangi permasalahan di masyarakat.
“Tidak bisa kita hanya ngamuk-ngamuk, marah-marah. Artinya apa? Contoh ada MRT, Transjakarta, ganjil-genap. Jadi ada kebijakan itu. Siapa yang mengambil kebijakan adalah mereka yang diberi mandat politik dari rakyat,” pungkas Prabowo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)