medcom.id, Jakarta: Usulan kenaikan anggaran kunjungan kerja (kunker) anggota DPR RI ke luar negeri dikritisi. Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani justru menyoroti kehadiran anggota Dewan yang sering absen pada rapat-rapat penting di DPR.
"Misalnya kaya rapat hari ini (rapat paripurna RUU tentang APBN 2018) kan kosong ya. Mestinya teman-teman juga tahu skala prioritas," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Kegiatan seperti rapat komisi ataupun rapat paripurna merupakan skala prioritas bagi anggota Dewan karena mengambil keputusan penting. Meskipun demikian, dia menyerahkan sepenuhnya usulan kenaikan anggaran kunker hingga 70 persen itu pada keputusan masing-masing fraksi.
Baca: Anggota DPR Diminta Introspeksi Diri
Muzani mengaku, kehadiran anggota Fraksi Gerindra dalam rapat-rapat penting di Parlemen masih rendah. Hal tersebut berpengaruh pada produktivitas dan kinerja.
"Produktifitas itu misalnya produk-produk legislatif. Beberapa hal seperti kedisiplinannya kawan-kawan masih didorong lagi," tegas Muzani.
Seperti diketahui, rencana kenaikan anggaran kunker ke luar negeri untuk DPR RI termaktub dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Dalam pagu anggaran DPR 2018, kunker anggota Dewan sebanyak Rp343,5 miliar. Anggaran tersebut naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini sebesar Rp201,7 miliar.
Pada 25 September 2017, BURT diagendakan melakukan kunker ke Berlin, Jerman. Kata Wakil Ketua BURT Hazrul Azwar, kunker selama seminggu itu untuk studi banding pembangunan gedung parlemen. Di sana, kata dia, BURT akan melihat bagaimana penataan kompleks parlemen.
"Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya. Kebetulan saja ini momennya sama, jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," tutup Hazrul.
medcom.id, Jakarta: Usulan kenaikan anggaran kunjungan kerja (kunker) anggota DPR RI ke luar negeri dikritisi. Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani justru menyoroti kehadiran anggota Dewan yang sering absen pada rapat-rapat penting di DPR.
"Misalnya kaya rapat hari ini (rapat paripurna RUU tentang APBN 2018) kan kosong ya. Mestinya teman-teman juga tahu skala prioritas," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Kegiatan seperti rapat komisi ataupun rapat paripurna merupakan skala prioritas bagi anggota Dewan karena mengambil keputusan penting. Meskipun demikian, dia menyerahkan sepenuhnya usulan kenaikan anggaran kunker hingga 70 persen itu pada keputusan masing-masing fraksi.
Baca: Anggota DPR Diminta Introspeksi Diri
Muzani mengaku, kehadiran anggota Fraksi Gerindra dalam rapat-rapat penting di Parlemen masih rendah. Hal tersebut berpengaruh pada produktivitas dan kinerja.
"Produktifitas itu misalnya produk-produk legislatif. Beberapa hal seperti kedisiplinannya kawan-kawan masih didorong lagi," tegas Muzani.
Seperti diketahui, rencana kenaikan anggaran kunker ke luar negeri untuk DPR RI termaktub dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Dalam pagu anggaran DPR 2018, kunker anggota Dewan sebanyak Rp343,5 miliar. Anggaran tersebut naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini sebesar Rp201,7 miliar.
Pada 25 September 2017, BURT diagendakan melakukan kunker ke Berlin, Jerman. Kata Wakil Ketua BURT Hazrul Azwar, kunker selama seminggu itu untuk studi banding pembangunan gedung parlemen. Di sana, kata dia, BURT akan melihat bagaimana penataan kompleks parlemen.
"Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya. Kebetulan saja ini momennya sama, jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," tutup Hazrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
