medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan tak terlalu sepakat dengan usulan kenaikan anggaran kunjungan kerja (kunker) anggota dewan. Taufik menyoroti sering sepinya rapat komisi hingga paripurna.
"Prinsipnya adalah saya hanya mengimbau agar sesuai dengan kinerja pada kehadiran-lah. Tolong diintrospeksikan secara bersama-sama," ujar Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Secara teknis, usulan kenaikan anggaran kunker diserahkan sepenuhnya pada Badan Urusan Rumah Tangga (BURT). Namun, dia meminta agenda-agenda kunker tak bentrok dengan rapat-rapat penting di DPR.
"Penjadwalannya lebih detail lagi. Kita kembalikan lagi pada mekanisme sehingga acara rapat paripurna tidak bentrok dengan agenda kunker maupun kunjungan spesifik atau kunker perorangan," beber politikus PAN itu.
Taufik bakal mengadakan rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi dan pimpinan DPR agar penjadwalan kunker tak bentrok dengan rapat-rapat penting di DPR.
Rencana kenaikan anggaran kunker ke luar negeri untuk DPR RI termaktub dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Dalam pagu anggaran DPR 2018, kunker anggota dewan mencapai Rp343,5 miliar. Anggaran tersebut naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini Rp201,7 miliar.
Pada 25 September 2017, BURT diagendakan melakukan kunker ke Berlin, Jerman. Kunker selama seminggu itu bertujuan studi banding pembangunan gedung parlemen. Di sana, kata dia, BURT akan melihat bagaimana penataan kompleks parlemen.
"Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya. Kebetulan saja ini momennya sama, jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," tutur Taufik
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan tak terlalu sepakat dengan usulan kenaikan anggaran kunjungan kerja (kunker) anggota dewan. Taufik menyoroti sering sepinya rapat komisi hingga paripurna.
"Prinsipnya adalah saya hanya mengimbau agar sesuai dengan kinerja pada kehadiran-lah. Tolong diintrospeksikan secara bersama-sama," ujar Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Secara teknis, usulan kenaikan anggaran kunker diserahkan sepenuhnya pada Badan Urusan Rumah Tangga (BURT). Namun, dia meminta agenda-agenda kunker tak bentrok dengan rapat-rapat penting di DPR.
"Penjadwalannya lebih detail lagi. Kita kembalikan lagi pada mekanisme sehingga acara rapat paripurna tidak bentrok dengan agenda kunker maupun kunjungan spesifik atau kunker perorangan," beber politikus PAN itu.
Taufik bakal mengadakan rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi dan pimpinan DPR agar penjadwalan kunker tak bentrok dengan rapat-rapat penting di DPR.
Rencana kenaikan anggaran kunker ke luar negeri untuk DPR RI termaktub dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Dalam pagu anggaran DPR 2018, kunker anggota dewan mencapai Rp343,5 miliar. Anggaran tersebut naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini Rp201,7 miliar.
Pada 25 September 2017, BURT diagendakan melakukan kunker ke Berlin, Jerman. Kunker selama seminggu itu bertujuan studi banding pembangunan gedung parlemen. Di sana, kata dia, BURT akan melihat bagaimana penataan kompleks parlemen.
"Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya. Kebetulan saja ini momennya sama, jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," tutur Taufik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)