medcom.id, Jakarta: Pembentukan Koalisi Merah Putih (KMP) merupakan komitmen dari para partai pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014 lalu. Koalisi tersebut dibangun dengan kesadaraan dan komitmen.
"Koalisi yang kita lakukan didasarkan pada kesadaran bersama, kelihatan betul di situ ada komitmen," kata Ketua Pelaksana Harian Koalisi Merah Putih (KMP) Idrus Marham di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015).
Atas komitmen tersebut, sambung dia, seluruh partai pendukung Prabowo-Hatta terus berusaha konsisten atas sikap politiknya bersama-sama dalam KMP. Oleh karena itu, menyeberangnya PAN ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), koalisi partai pendukung pemerintah, tidak akan menggoyahkan kesolidan KMP sebagai penyeimbang pemerintah. "Tentu itu (perubahan sikap politik PAN) tidak membuat KMP jadi tidak solid," tegas dia.
Hal senada diungkapkan Sekjen KMP, Fahri Hamzah. Ia tidak pernah memikirkan bahwa KMP tidak solid dalam mengambil langkah politik sebagai penyeimbang pemerintah. Bahkan, hingga keluarnya PAN, Fahri tetap beranggapan partai pendukung Prabowo-Hatta tetap solid bersama-sama.
"KMP sejak awal sangat solid. Kita tidak pernah membayangkan kita tidak solid. Karena pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) meminta waktu kepada KMP (untuk menjelaskan sikap politiknya), tapi kita tetap membayangkan kalau kita tetap solid," tetapnya.
PAN resmi menyeberang ke koalisi pendukung pemerintah sejak Rabu 2 September, kemarin. Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan PAN bergabung dengan pemerintah menyukseskan seluruh program pemerintah untuk kepentingan bangsa dan negara seluruh Indonesia, kepentingan NKRI.
Ia menegaskan hal itu telah disepakati setelah berdiskusi dengan seluruh jajaran partai kemudian menjadi kesepakatan partai secara solid. Dia menegaskan bergabungnya PAN dengan kelompok pendukung pemerintah dengan latar belakang karena PAN mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan seluruh rakyat Indonesia dan kepentingan NKRI ketimbang kepentingan parpol maupun golongan.
medcom.id, Jakarta: Pembentukan Koalisi Merah Putih (KMP) merupakan komitmen dari para partai pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014 lalu. Koalisi tersebut dibangun dengan kesadaraan dan komitmen.
"Koalisi yang kita lakukan didasarkan pada kesadaran bersama, kelihatan betul di situ ada komitmen," kata Ketua Pelaksana Harian Koalisi Merah Putih (KMP) Idrus Marham di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015).
Atas komitmen tersebut, sambung dia, seluruh partai pendukung Prabowo-Hatta terus berusaha konsisten atas sikap politiknya bersama-sama dalam KMP. Oleh karena itu, menyeberangnya PAN ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), koalisi partai pendukung pemerintah, tidak akan menggoyahkan kesolidan KMP sebagai penyeimbang pemerintah.
"Tentu itu (perubahan sikap politik PAN) tidak membuat KMP jadi tidak solid," tegas dia.
Hal senada diungkapkan Sekjen KMP, Fahri Hamzah. Ia tidak pernah memikirkan bahwa KMP tidak solid dalam mengambil langkah politik sebagai penyeimbang pemerintah. Bahkan, hingga keluarnya PAN, Fahri tetap beranggapan partai pendukung Prabowo-Hatta tetap solid bersama-sama.
"KMP sejak awal sangat solid. Kita tidak pernah membayangkan kita tidak solid. Karena pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) meminta waktu kepada KMP (untuk menjelaskan sikap politiknya), tapi kita tetap membayangkan kalau kita tetap solid," tetapnya.
PAN resmi menyeberang ke koalisi pendukung pemerintah sejak Rabu 2 September, kemarin. Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan PAN bergabung dengan pemerintah menyukseskan seluruh program pemerintah untuk kepentingan bangsa dan negara seluruh Indonesia, kepentingan NKRI.
Ia menegaskan hal itu telah disepakati setelah berdiskusi dengan seluruh jajaran partai kemudian menjadi kesepakatan partai secara solid. Dia menegaskan bergabungnya PAN dengan kelompok pendukung pemerintah dengan latar belakang karena PAN mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan seluruh rakyat Indonesia dan kepentingan NKRI ketimbang kepentingan parpol maupun golongan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)