Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bercerita kepada sejumlah santri ihwal perjalanannya hingga menduduki kursi orang nomor dua di Indonesia. Hal itu diungkapkan dalam peluncuran beasiswa santri Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Mulanya, santriwati bernama Nabila Khairunnisa bertanya kepada Wapres tentang kunci keberhasilan dirinya, dari seorang santri hingga menjadi Wakil Presiden. Ma'ruf mengaku jabatan yang ia emban saat ini merupakan hal yang tidak diperkirakan sebelumnya.
“Saya menjadi Wapres itu nggak diperkirakan. Nah itu memang sudah kehendak Allah,” ujar Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Kemudian, Ma'ruf menceritakan perjalanan kariernya yang dimulai dari seorang politikus hingga menjadi seorang kiai. Ia mengungkapkan, permintaan menjadi wapres terjadi saat menjadi kiai, bukan saat menjabat petinggi partai politik.
Saat itu, Ma'ruf tengah menduduki puncak kepemimpinan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Itu enggak ada jalurnya ke wapres. Tapi tiba-tiba dengan kehendak Allah tahu-tahu saya diminta menjadi Wapres,” terang Ma'ruf.
Baca: Jelang Pemilu 2024, Wapres Ajak Santri Ikut Menjaga Stabilitas Politik |
Ma'ruf meyakini apabila Allah berkehendak apapun dapat terjadi. Termasuk memegang kekuasaan tertinggi nomor dua di Indonesia.
"Saya yakin sekali, bahwa Allah yang memberikan kekuasaan maupun Allah yang mengambil kekuasaan, jadi walaupun apalagi di jalurnya, tidak di jalurnya saja kalau Allah mau jadi gitu,Kun Fayakun,” tuturnya.
Sebelum mengakhiri dialog, Ma'ruf memberikan pesan kepada santriwati tersebut untuk terus menuntut ilmu. Selanjutnya, dapat mengejar profesi yang diinginkan.
“Allah tidak (memerintahkan) harus disini, tidak harus disini, itu tidak, jalur mana saja nanti kalau Allah menghendaki, (maka akan terjadi). Saya doakan Ananda bisa menjadi Wakil Presiden nanti di depan itu,” kata Wapres.