Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Andi Mallarangeng: Yasonna Seharusnya Marahi Moeldoko, Bukan SBY

Anggi Tondi Martaon • 13 Maret 2021 21:51
Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dianggap salah alamat dengan menegur Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keduanya diminta Yasonna berhenti menuding pemerintah terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat.
 
"Kalau mau marah, marah sama (Kepala Staf Kepresidenan atau KSP) Moeldoko," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Newsmaker Medcom.id, Sabtu, 13 Maret 2021.
 
Menurut dia, Demokrat tidak pernah menyeret pemerintah dalam polemik Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GKPD) tersebut. Moeldoko, kata dia, justru yang membawa pemerintah dalam pusaran masalah ini.

Baca: Andi Mallarangeng: Jhoni Allen Baru Kritis Setelah Datang Pembeli Partai
 
"Karena posisinya KSP," ungkap dia.
 
Dia menilai sulit membedakan apakah langkah Moeldoko ikut merebut kepemimpinan AHY di Demokrat sebagai gerakan pribadi atau didukung pemerintah. Pemerintah dianggap kena getah dari ulah Moeldoko tersebut.
 
"Saya sebenarnya justru menganggap bahwa apa yang dilakukan KSP Moeldoko ini merugikan pemerintahan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo)," kata Andi.
 
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menilai Moeldoko seharusnya meringankan beban kerja Kepala Negara, bukan membuat manuver politik. Pasalnya, Indonesia tengah menghadapi permasalahan yang cukup pelik, yakni pandemi covid-19.
 
Moeldoko, kata dia, tidak akan bisa menjalankan perannya dengan baik sebagai pembantu Presiden Jokowi dalam menangani pandemi. Hal ini disebabkan fokusnya terbelah antara tugas dan hasrat merebut Demokrat dari AHY.
 
"Kira-kira bisa enggak Moeldoko ini fokus membantu Presiden kalau dengan situasi semacam ini," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan