Jakarta: Kementerian Sosial bakal menjembatani komunikasi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan pemerintah daerah (pemda) dan Jasa Raharja. Pencairan asuransi penumpang pesawat bakal dipercepat.
"Kita akan coba bantu untuk komunikasi dengan pemda, keluarga dan Jasa Raharja," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam Breaking News, Metro TV, Senin, 11 Januari 2021.
Kemensos juga akan membantu keluarga korban yang mau menuntut pihak Sriwijaya Air ke pengadilan. Kemensos hadir sebagai jembatan bagi keluarga korban.
"Nanti kalau misalkan ternyata harus pengadilan, maka Kemensos yang akan membantu mengakses ke pengadilan," ucap dia.
Risma mengatakan Kemensos hanya menjadi penghubung bukan pemberi santunan. Misalnya, korban memiliki tabungan di bank, namun keluarga korban tidak dapat mencairkan tabungan karena bukan pemilik rekening tersebut.
Kemensos dapat membantu menjembatani keluarga korban dengan pihak perbankan. "Kami yang akan menghubungkan dengan perbankan, seperti itu. Bukan nilainya, bukan angkanya (asuransi)," ujar dia.
Baca: Risma Siapkan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu ada di 11 nautical mile di utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Kementerian Sosial bakal menjembatani komunikasi keluarga korban pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 dengan pemerintah daerah (pemda) dan Jasa Raharja. Pencairan asuransi penumpang pesawat bakal dipercepat.
"Kita akan coba bantu untuk komunikasi dengan pemda, keluarga dan Jasa Raharja," kata Menteri Sosial
Tri Rismaharini dalam Breaking News,
Metro TV, Senin, 11 Januari 2021.
Kemensos juga akan membantu keluarga korban yang mau menuntut pihak
Sriwijaya Air ke pengadilan. Kemensos hadir sebagai jembatan bagi keluarga korban.
"Nanti kalau misalkan ternyata harus pengadilan, maka Kemensos yang akan membantu mengakses ke pengadilan," ucap dia.
Risma mengatakan Kemensos hanya menjadi penghubung bukan pemberi santunan. Misalnya, korban memiliki tabungan di bank, namun keluarga korban tidak dapat mencairkan tabungan karena bukan pemilik rekening tersebut.
Kemensos dapat membantu menjembatani keluarga korban dengan pihak perbankan. "Kami yang akan menghubungkan dengan perbankan, seperti itu. Bukan nilainya, bukan angkanya (asuransi)," ujar dia.
Baca: Risma Siapkan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182
Pesawat Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu ada di 11
nautical mile di utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)