Jakarta: Kebijakan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dan penahanan Rizieq Shihab melegakan publik. Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center.
“Ketegasan pemerintah menindak Rizieq secara hukum dan melarang aktivitas FPI memberikan rasa tenang dan lega kepada publik,” kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center, Dika Moehamad dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Januari 2021.
Dika memerinci, 91,4 persen responden merasa tenang dan lega setelah Rizieq ditahan terkait kasus kerumunan di tengah wabah Covid-19 serta melarang kegiatan FPI. Sebanyak 7,3 persen tidak tenang dan lega, sedangkan sisanya 1,3 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Dia menyebut sepulang Rizieq dari Arab Saudi, publik resah dengan aksi-aksi Rizieq selama pandemi, padahal kerumunan yang diciptakan berpotensi menyebarkan virus.
Pro dan kontra muncul saat enam orang pengikut Rizieq tewas dalam insiden di jalan tol Cikampek KM 50. Besarnya dukungan publik terhadap ketegasan pemerintah mengubur kritik dari sebagian pihak. “Ada pendapat bahwa pelarangan FPI tidak demokratis, namun mayoritas publik tidak sependapat dengan itu,” kata Dika.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak. Margin of error sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Kebijakan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dan penahanan Rizieq Shihab melegakan publik. Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center.
“Ketegasan pemerintah menindak Rizieq secara hukum dan melarang aktivitas FPI memberikan rasa tenang dan lega kepada publik,” kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center, Dika Moehamad dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Januari 2021.
Dika memerinci, 91,4 persen responden merasa tenang dan lega setelah Rizieq ditahan terkait kasus kerumunan di tengah wabah Covid-19 serta melarang kegiatan FPI. Sebanyak 7,3 persen tidak tenang dan lega, sedangkan sisanya 1,3 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Dia menyebut sepulang Rizieq dari Arab Saudi, publik resah dengan aksi-aksi Rizieq selama pandemi, padahal kerumunan yang diciptakan berpotensi menyebarkan virus.
Pro dan kontra muncul saat enam orang pengikut Rizieq tewas dalam insiden di jalan tol Cikampek KM 50. Besarnya dukungan publik terhadap ketegasan pemerintah mengubur kritik dari sebagian pihak. “Ada pendapat bahwa pelarangan
FPI tidak demokratis, namun mayoritas publik tidak sependapat dengan itu,” kata Dika.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak. Margin of error sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)