medcom.id, Jakarta: Hakim Sudrajat Dimyati disebut berpeluang besar untuk menduduki kursi hakim Agung. Kendati ia disebut-sebut melakukan lobi politik dengan Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , Bachrudin Nasori, pada seleksi calon hakim agung 2013.
Hal tersebut nampaknya tidak berpengaruh pada pertimbangan tim seleksi untuk kembali menguji Hakim Sudrajat Dimyati dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) hari ini. Bahkan, Tim seleksi dari Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari menilai Sudrajat memiliki peluang besar.
"Peluang tampaknya besar yah, dari rekomendasi-rekomendasi dan juga seleksi yang diproses oleh KY (Komisi Yudisial), beliau menempati nilai tertinggi," ujar Eva di ruang sidang Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014).
Eva hanya menyayangkan, 'insiden toilet' tahun lalu membuat Sudrajat kehilangan kesempatan untuk menduduki kursi hakim agung. Padahal, Sudrajat memiliki nilai tertinggi.
Ia pun berharap, Sudrajat bisa mengkompensasi pemilihan hakim agung kedepannya. Sudrajat diminta meyakinkan tim seleksi yang sempat segan untuk menjatuhkan pilihan kepada karena 'insiden toilet.'
medcom.id, Jakarta: Hakim Sudrajat Dimyati disebut berpeluang besar untuk menduduki kursi hakim Agung. Kendati ia disebut-sebut melakukan lobi politik dengan Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , Bachrudin Nasori, pada seleksi calon hakim agung 2013.
Hal tersebut nampaknya tidak berpengaruh pada pertimbangan tim seleksi untuk kembali menguji Hakim Sudrajat Dimyati dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) hari ini. Bahkan, Tim seleksi dari Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari menilai Sudrajat memiliki peluang besar.
"Peluang tampaknya besar yah, dari rekomendasi-rekomendasi dan juga seleksi yang diproses oleh KY (Komisi Yudisial), beliau menempati nilai tertinggi," ujar Eva di ruang sidang Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014).
Eva hanya menyayangkan, 'insiden toilet' tahun lalu membuat Sudrajat kehilangan kesempatan untuk menduduki kursi hakim agung. Padahal, Sudrajat memiliki nilai tertinggi.
Ia pun berharap, Sudrajat bisa mengkompensasi pemilihan hakim agung kedepannya. Sudrajat diminta meyakinkan tim seleksi yang sempat segan untuk menjatuhkan pilihan kepada karena 'insiden toilet.'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)