medcom.id, Jakarta: Pintu islah atau rujuk antara kedua kubu di tubuh Partai Golkar tetap terbuka. Namun, untuk rujuk bukan perkara mudah. Perlu pemahaman kedua kubu.
"Bisa saja (islah). Ini kan tentu akan berjalan, proses ini berjalan. Kan tidak seperti orang mau main sulap," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar Jakarta, Zainudin Amali, di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (10/12/2014).
Saat ini Partai Golkar terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama dipimpin Ketua Umum Aburizal Bakrie, hasil Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Kubu kedua dipimpin Agung Laksono, Ketua Umum hasil Munas IX Golkar di Jakarta.
Menurut Zainudin, untuk tercipta islah kedua belah pihak harus terdapat pemahaman. Juga perlu ada perbaikan-perbaikan sikap di antara kubu, kubu Ical dan Agung. Juga harus ada niat untuk memajukan Partai Golkar ke depan.
"Itu yang menjadi pirinsip yang kita bicarakan. Jadi kalau pertemuan (kubu Ical dan Agung) itu bisa saja," kata Zainudin.
Zainudin menegaskan, kemungkinan besar pertemuan di antara dua kubu bisa dilakukan. Pertemuan bisa dilakukan tidak hanya dengan duduk bertemu bersama, karena melalui telepon dan BBM dapat dilakukan. "Kita ingin Golkar baik, dan ke depan di Pemilu 2019 kita jadi pemenang," kata Zainudin.
medcom.id, Jakarta: Pintu islah atau rujuk antara kedua kubu di tubuh Partai Golkar tetap terbuka. Namun, untuk rujuk bukan perkara mudah. Perlu pemahaman kedua kubu.
"Bisa saja (islah). Ini kan tentu akan berjalan, proses ini berjalan. Kan tidak seperti orang mau main sulap," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar Jakarta, Zainudin Amali, di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (10/12/2014).
Saat ini Partai Golkar terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama dipimpin Ketua Umum Aburizal Bakrie, hasil Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Kubu kedua dipimpin Agung Laksono, Ketua Umum hasil Munas IX Golkar di Jakarta.
Menurut Zainudin, untuk tercipta islah kedua belah pihak harus terdapat pemahaman. Juga perlu ada perbaikan-perbaikan sikap di antara kubu, kubu Ical dan Agung. Juga harus ada niat untuk memajukan Partai Golkar ke depan.
"Itu yang menjadi pirinsip yang kita bicarakan. Jadi kalau pertemuan (kubu Ical dan Agung) itu bisa saja," kata Zainudin.
Zainudin menegaskan, kemungkinan besar pertemuan di antara dua kubu bisa dilakukan. Pertemuan bisa dilakukan tidak hanya dengan duduk bertemu bersama, karena melalui telepon dan BBM dapat dilakukan. "Kita ingin Golkar baik, dan ke depan di Pemilu 2019 kita jadi pemenang," kata Zainudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)