medcom.id, Jakarta: Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat membangkitkan romantisme masa kejayaan bangsa Indonesia di tahun 60-an. Di bawah pimpinan Soekarno, Indonesia menjadi salah satu negara yang disegani oleh negara lain.
Mega menilai seorang pemimpin tak perlu berhitung soal akibat yang timbul dari langkahnya, asal berpegang teguh kepada konstitusi.
"Kepeloporan Indonesia karena semangat juang dan dengan penuh keyakinan, tanpa pengaruh opini. Kepemimpinan yang menyatu rakyat dan setia konstitusi. Sifatnya mutlak, pemimpin harus setia kepada konstitusi, tanpa menghitung akibatnya," kata Mega dalam pidato pembukaan Kongres ke-IV PDIP di Ruang Agung Room, Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali, Kamis (9/4/2015).
Kepemimpinan seperti ini, jelas Mega, muncul dengan sejarahnya. Untuk mengkontemplasikan masa lalu Indonesia, ia mengajak ke sisi fundamental, yakni cita-cita besar gagasan Indonesia merdeka.
"Kepercayaan diri jadi modal utama. Kita tidak boleh minder dengan negara adidaya. Lihat peristiwa yang tercatat emas ketika angkatan perang Indonesia disegani dan ditakuti pada tahun 1960-an," kata Mega.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat membangkitkan romantisme masa kejayaan bangsa Indonesia di tahun 60-an. Di bawah pimpinan Soekarno, Indonesia menjadi salah satu negara yang disegani oleh negara lain.
Mega menilai seorang pemimpin tak perlu berhitung soal akibat yang timbul dari langkahnya, asal berpegang teguh kepada konstitusi.
"Kepeloporan Indonesia karena semangat juang dan dengan penuh keyakinan, tanpa pengaruh opini. Kepemimpinan yang menyatu rakyat dan setia konstitusi. Sifatnya mutlak, pemimpin harus setia kepada konstitusi, tanpa menghitung akibatnya," kata Mega dalam pidato pembukaan Kongres ke-IV PDIP di Ruang Agung Room, Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali, Kamis (9/4/2015).
Kepemimpinan seperti ini, jelas Mega, muncul dengan sejarahnya. Untuk mengkontemplasikan masa lalu Indonesia, ia mengajak ke sisi fundamental, yakni cita-cita besar gagasan Indonesia merdeka.
"Kepercayaan diri jadi modal utama. Kita tidak boleh minder dengan negara adidaya. Lihat peristiwa yang tercatat emas ketika angkatan perang Indonesia disegani dan ditakuti pada tahun 1960-an," kata Mega.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)