medcom.id, Jakarta: Sejak dilantik 20 Oktober 2014, Presiden melalui Kabinet Kerja sudah menjalankan program pembangunan nasional. Walaupun belum maksimal, Pemerintah melakukan transformasi fundamental ekonomi dan mengubah paradigma pembangunan dari yang bersifat konsumtif ke produktif.
Presiden Joko Widodo mengatakan, untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, selain mendorong berkembangnya ekonomi kreatif, Pemerintah fokus melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, waduk, dan pembangkit listrik.
“Pemerintah mengalihkan subsidi BBM ke sektor-sektor produktif dan jaring pengaman sosial. Kini pemerintah sedang membagikan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat,” kata Presiden dalam Sidang Paripurna Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (14/8/2015).
Jokowi mengakui, masih banyak persoalan yang menghadang. Sampai hari ini ketidakstabilan harga pangan masih terjadi, kesenjangan kaya dan miskin dan antarwilayah masih terbuka, praktik korupsi masih berlangsung, dan penegakkan hukum belum sepenuhnya kokoh.
“Pemerintah akan bekerja keras untuk memerangi persoalan-persoalan tersebut. Khusus untuk ranah politik, terutama menyangkut pertentangan internal di beberapa partai politik, Pemerintah bersikap netral, dan berharap persoalan yang ada bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Presiden juga menegaskan, perombakan Kabinet Kerja yang baru saja dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah, sehingga percepatan pembangunan nasional bisa terwujud. “Perombakan Kabinet tersebut adalah salah satu jembatan terbaik untuk mewujudkan janji saya pada rakyat, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kehidupan mereka,” tegasnya.
medcom.id, Jakarta: Sejak dilantik 20 Oktober 2014, Presiden melalui Kabinet Kerja sudah menjalankan program pembangunan nasional. Walaupun belum maksimal, Pemerintah melakukan transformasi fundamental ekonomi dan mengubah paradigma pembangunan dari yang bersifat konsumtif ke produktif.
Presiden Joko Widodo mengatakan, untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, selain mendorong berkembangnya ekonomi kreatif, Pemerintah fokus melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, waduk, dan pembangkit listrik.
“Pemerintah mengalihkan subsidi BBM ke sektor-sektor produktif dan jaring pengaman sosial. Kini pemerintah sedang membagikan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat,” kata Presiden dalam Sidang Paripurna Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (14/8/2015).
Jokowi mengakui, masih banyak persoalan yang menghadang. Sampai hari ini ketidakstabilan harga pangan masih terjadi, kesenjangan kaya dan miskin dan antarwilayah masih terbuka, praktik korupsi masih berlangsung, dan penegakkan hukum belum sepenuhnya kokoh.
“Pemerintah akan bekerja keras untuk memerangi persoalan-persoalan tersebut. Khusus untuk ranah politik, terutama menyangkut pertentangan internal di beberapa partai politik, Pemerintah bersikap netral, dan berharap persoalan yang ada bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Presiden juga menegaskan, perombakan Kabinet Kerja yang baru saja dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah, sehingga percepatan pembangunan nasional bisa terwujud. “Perombakan Kabinet tersebut adalah salah satu jembatan terbaik untuk mewujudkan janji saya pada rakyat, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kehidupan mereka,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)