medcom.id, Jakarta: Luhut Binsar Pandjaitan, Puan Maharani, dan Yasonna Laoly, tiga menteri Kabinet Kerja menanggapi tiga pidato Presiden Joko Widodo. Tak ada kritikan dari para pembantu Presiden itu.
Luhut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, berpandangan pidato presiden cukup realistis dan menggambarkan kondisi bangsa Indonesia.
"Ini mencerminkan kita punya masalah, kita menginventarisasi masalah, kita mengatasi masalah itu," kata Luhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/8/2015).
Sementara Puan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menuturkan pidato mantan Gubernur DKI itu merupkan intisari dari harapan rakyat Indonesia yang sedang diupayakan untuk direalisasikan pemerintah.
"Harus dilakukan bergotong royong, bersinergi, bersatu padu bagaimana kita bisa menjalani semua masalah yang ada di bangsa ini dengan optimistis dalam menyambut HUT RI. Saya berharap ini bukan hanya satu imbauan tapi memang hal yang harus kita lakukan bersama dan dilakukan dalam satu gerakan nasional," ujar Puan.
Puan juga mendukung pernyataan Jokowi yang meminta setiap lembaga negara bersatu dan menyingkirkan ego sektoral. "Menyelesaikan masalah yang selesai dengan kesepakatan musyawarah dan mufakat dengan asas gotong-royongnya, Jangan kemudian itu menjadi suatu hal yang sensasional," ungkap politikus PDI Perjuangan ini
Setali tiga uang, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly juga mengapresiasi pidato Jokowi yang menyinggung sinergitas antarlembaga penegak hukum. Ia berharap sinergitas tersebut dapat meningkatkan kinerja mereka, khususnya dalam pemberantasan korupsi.
"Ini sangat penting jangan lagi ada peristuwa-peristiwa yang seperti itu. Menkopolhukam juga kemarin bilang harus ada sinergitas," imbuh dia.
Presiden Joko Widodo menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pidato sendiri dibagi menjadi tiga tema dalam tiga sidang yang berbeda.
Pertama, pidato presiden pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2015. Kedua, Pidato presiden dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2015 pada Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI. Ketiga, pidato presiden dalam rangka Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2016 disertai Nota Keuangan pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2015–2016.
medcom.id, Jakarta: Luhut Binsar Pandjaitan, Puan Maharani, dan Yasonna Laoly, tiga menteri Kabinet Kerja menanggapi tiga pidato Presiden Joko Widodo. Tak ada kritikan dari para pembantu Presiden itu.
Luhut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, berpandangan pidato presiden cukup realistis dan menggambarkan kondisi bangsa Indonesia.
"Ini mencerminkan kita punya masalah, kita menginventarisasi masalah, kita mengatasi masalah itu," kata Luhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/8/2015).
Sementara Puan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menuturkan pidato mantan Gubernur DKI itu merupkan intisari dari harapan rakyat Indonesia yang sedang diupayakan untuk direalisasikan pemerintah.
"Harus dilakukan bergotong royong, bersinergi, bersatu padu bagaimana kita bisa menjalani semua masalah yang ada di bangsa ini dengan optimistis dalam menyambut HUT RI. Saya berharap ini bukan hanya satu imbauan tapi memang hal yang harus kita lakukan bersama dan dilakukan dalam satu gerakan nasional," ujar Puan.
Puan juga mendukung pernyataan Jokowi yang meminta setiap lembaga negara bersatu dan menyingkirkan ego sektoral. "Menyelesaikan masalah yang selesai dengan kesepakatan musyawarah dan mufakat dengan asas gotong-royongnya, Jangan kemudian itu menjadi suatu hal yang sensasional," ungkap politikus PDI Perjuangan ini
Setali tiga uang, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly juga mengapresiasi pidato Jokowi yang menyinggung sinergitas antarlembaga penegak hukum. Ia berharap sinergitas tersebut dapat meningkatkan kinerja mereka, khususnya dalam pemberantasan korupsi.
"Ini sangat penting jangan lagi ada peristuwa-peristiwa yang seperti itu. Menkopolhukam juga kemarin bilang harus ada sinergitas," imbuh dia.
Presiden Joko Widodo menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pidato sendiri dibagi menjadi tiga tema dalam tiga sidang yang berbeda.
Pertama, pidato presiden pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2015. Kedua, Pidato presiden dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2015 pada Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI. Ketiga, pidato presiden dalam rangka Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2016 disertai Nota Keuangan pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2015–2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)