AHY: Hukum Tajam ke Lawan, Tumpul ke Kawan
Fachri Audhia Hafiez • 20 Mei 2023 15:57
Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal praktik penegakan hukum di Indonesia. Ia menilai penegakan hukum lebih tajam terhadap lawan politik.
"Banyak yang merasakan praktik penegakan hukum yang seolah tajam ke bawah tumpul ke atas, tajam ke lawan tumpul ke kawan," kata AHY melalui pidato politiknya di acara Milad ke-21 PKS, Senayan, Jakarta, Sabtu, 20 Mei 2023.
AHY mengatakan mengamankan kawan politik dari proses hukum tak dibenarkan. Hal itu sama halnya dengan obstruction of justice atau menghalangi penegakan hukum.
Sementara, lanjut dia, menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan politik sama halnya dengan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.
"Kedua-duanya tidak sepatutnya terjadi di negeri tercinta Indonesia ini," ucap AHY.
AHY menilai demokrasi juga mengalami kemunduran. Sebab, adanya upaya-upaya tak demokratis bila mengkritik keras pemerintah.
"Yang berani bersuara seolah dianggap sebagai musuh negara. Kita yang kritis PKS, NasDem, Demokrat kalau kritis dibilang musuh negara. Bukan kah negeri ini milik kita semuanya? Jangan sampai ada masyarakat yang merasa terbungkam takut bersuara di negeri sendiri," ujar AHY.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal praktik penegakan hukum di Indonesia. Ia menilai penegakan hukum lebih tajam terhadap lawan politik.
"Banyak yang merasakan praktik penegakan hukum yang seolah tajam ke bawah tumpul ke atas, tajam ke lawan tumpul ke kawan," kata AHY melalui pidato politiknya di acara Milad ke-21 PKS, Senayan, Jakarta, Sabtu, 20 Mei 2023.
AHY mengatakan mengamankan kawan politik dari proses hukum tak dibenarkan. Hal itu sama halnya dengan obstruction of justice atau menghalangi penegakan hukum.
Sementara, lanjut dia, menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan politik sama halnya dengan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.
"Kedua-duanya tidak sepatutnya terjadi di negeri tercinta Indonesia ini," ucap AHY.
AHY menilai demokrasi juga mengalami kemunduran. Sebab, adanya upaya-upaya tak demokratis bila mengkritik keras pemerintah.
"Yang berani bersuara seolah dianggap sebagai musuh negara. Kita yang kritis PKS, NasDem, Demokrat kalau kritis dibilang musuh negara. Bukan kah negeri ini milik kita semuanya? Jangan sampai ada masyarakat yang merasa terbungkam takut bersuara di negeri sendiri," ujar AHY.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)