Jakarta: Komisi I menyetujui penerimaan hibah berupa 15 kendaraan taktis (rantis) Bushmaster Protected Mobility Vehicle (BPMV) dari pemerintah Australia. Hibah itu akan digunakan untuk Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.
"Komisi I DPR setelah mendengarkan penjelasan Wakil Menteri Pertahanan dan Panglima TNI serta pandangan fraksi-fraksi memutuskan untuk menyetujui penerimaan hibah," kata Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 April 2023.
Abdul mengatakan delapan dari sembilan fraksi DPR menyatakan setuju. Hanya Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tidak hadir.
"Rantis ini akan digunakan untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan personel Satgas Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD)," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra memaparkan sejumlah pertimbangan strategis terkait alasan menerima hibah tersebut. Baik dari aspek teknis, aspek strategis, aspek politis, hingga aspek ekonomis.
"Secara teknis, material yang dihibahkan ini dalam kondisi baik, siap pakai, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelatihan dan operasi," jelas dia.
Herindra meyakinkan Komisi I bahwa rantis tersebut sangat mendukung tugas TNI. Khususnya, dalam misi operasi perdamaian dunia.
"Adapun dari aspek strategis, penerimaan hibah ini tidak menimbulkan keterikatan dan ketergantungan Indonesia terhadap Australia di kemudian hari karena tanpa syarat apapun," ucap dia.
Selain itu, penerimaan hibah dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Australia dari aspek politis. Dari aspek ekonomi, penerimaan rantis tidak membebani biaya apapun kepada Kemenhan maupun Mabes TNI.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta:
Komisi I menyetujui penerimaan hibah berupa 15 kendaraan taktis (
rantis)
Bushmaster Protected Mobility Vehicle (BPMV) dari pemerintah Australia. Hibah itu akan digunakan untuk Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP)
TNI.
"Komisi I DPR setelah mendengarkan penjelasan Wakil Menteri Pertahanan dan Panglima TNI serta pandangan fraksi-fraksi memutuskan untuk menyetujui penerimaan hibah," kata Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 April 2023.
Abdul mengatakan delapan dari sembilan fraksi DPR menyatakan setuju. Hanya Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tidak hadir.
"Rantis ini akan digunakan untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan personel Satgas Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD)," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra memaparkan sejumlah pertimbangan strategis terkait alasan menerima hibah tersebut. Baik dari aspek teknis, aspek strategis, aspek politis, hingga aspek ekonomis.
"Secara teknis, material yang dihibahkan ini dalam kondisi baik, siap pakai, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelatihan dan operasi," jelas dia.
Herindra meyakinkan Komisi I bahwa rantis tersebut sangat mendukung tugas TNI. Khususnya, dalam misi operasi perdamaian dunia.
"Adapun dari aspek strategis, penerimaan hibah ini tidak menimbulkan keterikatan dan ketergantungan Indonesia terhadap Australia di kemudian hari karena tanpa syarat apapun," ucap dia.
Selain itu, penerimaan hibah dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Australia dari aspek politis. Dari aspek ekonomi, penerimaan rantis tidak membebani biaya apapun kepada Kemenhan maupun Mabes TNI.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)