Jakarta: Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menjawab kemungkinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres). Dia menegaskan sosok yang dipertimbangkan harus masuk terlebih dahulu ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Yang jelas, kita yakin, bila berada di dalam koalisi (KPP), maka menjadi konsiderasi. Kalau tidak berada dalam koalisi, ya sulit menjadi konsiderasi," kata Anies dalam konferensi pers KPP di Jakarta, Jumat, 5 Mei 2023.
Hal senada disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. Jika Airlangga ingin dipertimbangkan jadi cawapres Anies, Golkar harus masuk ke dalam KPP terlebih dahulu.
"Kalau Pak Airlangga mau, ya masuk dulu," aku Willy.
Dia memastikan perundingan soal sosok bakal cawapres Anies bakal berubah jika Golkar bergabung dengan KKP. Sebab, pemilihan cawapres melalui analisis tantangan pada 2024.
Setidaknya, ada beberapa tantangan zaman yang dapat menentukan sosok penadmping Anies dalam Pilpres 2024. Di antaranya, good governance atau reformasi birokrasi, geopolitik global, penegakan hukum dan korupsi, serta masalah ekonomi.
"Itu yang kita diskusikan, sehingga nanti refer ke problem-problem tersebut. Baru kemudian tokohnya siapa yang kompatibel dengan hal-hal tersebut," terangnya.
Menurut Willy, pihaknya mempertimbangkan 12 nama sebelum akhirnya mengerucut ke lima nama bakal cawapres Anies. Ia menyebut sosok bakal cawapres Anies akan diumumkan pada Juli 2023.
"Kita ada time limit kok. Juli sudah harus selesai dan kita harus declare," pungkas Willy.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menjawab kemungkinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi bakal calon wakil presiden (
cawapres). Dia menegaskan sosok yang dipertimbangkan harus masuk terlebih dahulu ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Yang jelas, kita yakin, bila berada di dalam koalisi (KPP), maka menjadi konsiderasi. Kalau tidak berada dalam koalisi, ya sulit menjadi konsiderasi," kata
Anies dalam konferensi pers KPP di Jakarta, Jumat, 5 Mei 2023.
Hal senada disampaikan Ketua DPP
Partai NasDem Willy Aditya. Jika
Airlangga ingin dipertimbangkan jadi cawapres Anies, Golkar harus masuk ke dalam KPP terlebih dahulu.
"Kalau Pak Airlangga mau, ya masuk dulu," aku Willy.
Dia memastikan perundingan soal sosok bakal cawapres Anies bakal berubah jika Golkar bergabung dengan KKP. Sebab, pemilihan cawapres melalui analisis tantangan pada 2024.
Setidaknya, ada beberapa tantangan zaman yang dapat menentukan sosok penadmping Anies dalam Pilpres 2024. Di antaranya,
good governance atau reformasi birokrasi, geopolitik global, penegakan hukum dan korupsi, serta masalah ekonomi.
"Itu yang kita diskusikan, sehingga nanti refer ke problem-problem tersebut. Baru kemudian tokohnya siapa yang kompatibel dengan hal-hal tersebut," terangnya.
Menurut Willy, pihaknya mempertimbangkan 12 nama sebelum akhirnya mengerucut ke lima nama bakal cawapres Anies. Ia menyebut sosok bakal cawapres Anies akan diumumkan pada Juli 2023.
"Kita ada time limit kok. Juli sudah harus selesai dan kita harus declare," pungkas Willy.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ABK)