medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak umat Buddha ikut menjaga keterntyaraman dan persatuan bangsa. Luhut tak ingin ada sekat-sekat antara suku agama ras dan antargolongan
Dalam perayaan Hari Raya Waisak, Luhut meminta seluruh umat Budha menjaga keharmonisan beragama. Luhut meminta seluruh masyarakat mempertahankan keutuhan bangsa seperti yang dicontohkan Buddha.
"Kami imbau pada seluruh umat Buddha, untuk terus jaga keharmonisan dengan lingkungan di mana kita masing-masing berada," kata Luhut dalam sambutannya di Wihara Ekayana Arama, Jalan Mangga II No. 8, Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis 11 April 2017.
Ia menjelaskan, Hari Raya harus dijadikan refleksi supaya dapat berbuat baik kepada siapa saja dan tidak memikirikan diri sendiri dan golongan-golongan tertentu.
Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu mengajarkan rakyatnya untuk saling menghormati dan tidak pilih kasih kepada siapa pun. Jokowi juga menjadi pribadi yang apa adanya. Di mata Luhut, Jokowi tidak berubah meski memiliki jabatan tertinggi di Republik Indonesia.
”Presiden Jokowi berikan contoh yang baik kepada rakyat. Beliau masih menjadi pemimpin yang sederhana, seperti yang saya kenal beberapa tahun lalu, hampir 11 tahun. Baik keluarga, masih hidup seperti yang saya kenal sebelum jadi Walikota. Tidak ada yang berubah," ungkap dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Bikshu Nyamagupta sebagai rohaniawan di vihara tersebut. Nyamagupta mengatakan, tema Hari Raya Waisak tahun ini mengusung tema 'Memahami Kebhinekaan dalam Kebersamaan'.
Nyamagupta menuturkan, tema tersebut diambil karena melihat bangsa Indonesia yang tercabik-cabik isu perbedaan suku, agama, ras, dan perbedaan politik. Untuk itu dengan menghimbau kepada umat diharapkan rakyat Indonesia bisa rukun kembali.
"Karena saat ini bangsa ini tercabik-cabik isu berbedaan suku, agama, ras, dan perbedaan politik. Jika pilihan anda berbeda dengan saya, berseberangan dengan saya. Itu bertentangan dengan semangat Indonesia?," kata Nyamagupta.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak umat Buddha ikut menjaga keterntyaraman dan persatuan bangsa. Luhut tak ingin ada sekat-sekat antara suku agama ras dan antargolongan
Dalam perayaan Hari Raya Waisak, Luhut meminta seluruh umat Budha menjaga keharmonisan beragama. Luhut meminta seluruh masyarakat mempertahankan keutuhan bangsa seperti yang dicontohkan Buddha.
"Kami imbau pada seluruh umat Buddha, untuk terus jaga keharmonisan dengan lingkungan di mana kita masing-masing berada," kata Luhut dalam sambutannya di Wihara Ekayana Arama, Jalan Mangga II No. 8, Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis 11 April 2017.
Ia menjelaskan, Hari Raya harus dijadikan refleksi supaya dapat berbuat baik kepada siapa saja dan tidak memikirikan diri sendiri dan golongan-golongan tertentu.
Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu mengajarkan rakyatnya untuk saling menghormati dan tidak pilih kasih kepada siapa pun. Jokowi juga menjadi pribadi yang apa adanya. Di mata Luhut, Jokowi tidak berubah meski memiliki jabatan tertinggi di Republik Indonesia.
”Presiden Jokowi berikan contoh yang baik kepada rakyat. Beliau masih menjadi pemimpin yang sederhana, seperti yang saya kenal beberapa tahun lalu, hampir 11 tahun. Baik keluarga, masih hidup seperti yang saya kenal sebelum jadi Walikota. Tidak ada yang berubah," ungkap dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Bikshu Nyamagupta sebagai rohaniawan di vihara tersebut. Nyamagupta mengatakan, tema Hari Raya Waisak tahun ini mengusung tema 'Memahami Kebhinekaan dalam Kebersamaan'.
Nyamagupta menuturkan, tema tersebut diambil karena melihat bangsa Indonesia yang tercabik-cabik isu perbedaan suku, agama, ras, dan perbedaan politik. Untuk itu dengan menghimbau kepada umat diharapkan rakyat Indonesia bisa rukun kembali.
"Karena saat ini bangsa ini tercabik-cabik isu berbedaan suku, agama, ras, dan perbedaan politik. Jika pilihan anda berbeda dengan saya, berseberangan dengan saya. Itu bertentangan dengan semangat Indonesia?," kata Nyamagupta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)