medcom.id, Bogor: Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid melanjutkan rangkaian sosialisasi Empat Pilar MPR di Bogor. Setelah di Universitas Ibn Khaldun, ia mengupas pentingnya memahami Empat Pilar di Pondok Pesantren Terpadu Darul Quran Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Hidayat menyampaikan bahwa pendidikan keislaman sangat berpihak pada bangsa Indonesia, terutama saat berjuang merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan penjajahan lainnya.
"Begitulah sejarahnya. Kita melanjutkan sejarah dengan peran yang sangat baik dan kemudian dikokohkan kembali melalui sosialisasi Empat Pilar MPR," kata Hidayat di hadapan sekitar 200 siswa-siswi SMA Pondok Pesantren Terpadu Darul Quran, Kamis 24 Agustus 2017.
Sosialisasi Empat Pilar MPR, kata Hidayat, penting untuk menyampaikan kembali sejarah untuk mereka yang lupa atau sengaja melupakan sejarah bangsa. Pada kesempatan itu, Hidayat sempat bertanya kepada siswa/siswi siapa pencipta lagu hari kemerdekaan dan lambang negara Garuda Pancasila.
Para siswa/siswi tampak ragu-ragu untuk menjawab. "Ini yang kadang dilupakan atau tidak diketahui sehingga pelajar kita, mahasiswa kita, para santri kita belum ketemu di mana relasi bangsa Indonesia dan umat Islam, sehingga terjadi salah paham," katanya.
Menurut Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, hal ini perlu dikoreksi agar pemuda tidak salah jalan dan tidak salah paham. Kesalahpahaman dikhawatirkan mengantarkan pemuda terjebak pada radikalisme, komunisme, liberalisme, atau ateis.
Sosialisasi ini, lanjut Hidayat, bertujuan agar warga negara Indonesia khususnya umat Islam paham betul bagaimana sistem di Indonesia dan bagaimana relasinya dengan umat.
"Serta bagaimana kita mengisi kemerdekaan Indonesia ini supaya warisan perjuangan ini bisa kita jaga," pungkas Hidayat.
medcom.id, Bogor: Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid melanjutkan rangkaian sosialisasi Empat Pilar MPR di Bogor. Setelah di Universitas Ibn Khaldun, ia mengupas pentingnya memahami Empat Pilar di Pondok Pesantren Terpadu Darul Quran Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Hidayat menyampaikan bahwa pendidikan keislaman sangat berpihak pada bangsa Indonesia, terutama saat berjuang merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan penjajahan lainnya.
"Begitulah sejarahnya. Kita melanjutkan sejarah dengan peran yang sangat baik dan kemudian dikokohkan kembali melalui sosialisasi Empat Pilar MPR," kata Hidayat di hadapan sekitar 200 siswa-siswi SMA Pondok Pesantren Terpadu Darul Quran, Kamis 24 Agustus 2017.
Sosialisasi Empat Pilar MPR, kata Hidayat, penting untuk menyampaikan kembali sejarah untuk mereka yang lupa atau sengaja melupakan sejarah bangsa. Pada kesempatan itu, Hidayat sempat bertanya kepada siswa/siswi siapa pencipta lagu hari kemerdekaan dan lambang negara Garuda Pancasila.
Para siswa/siswi tampak ragu-ragu untuk menjawab. "Ini yang kadang dilupakan atau tidak diketahui sehingga pelajar kita, mahasiswa kita, para santri kita belum ketemu di mana relasi bangsa Indonesia dan umat Islam, sehingga terjadi salah paham," katanya.
Menurut Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, hal ini perlu dikoreksi agar pemuda tidak salah jalan dan tidak salah paham. Kesalahpahaman dikhawatirkan mengantarkan pemuda terjebak pada radikalisme, komunisme, liberalisme, atau ateis.
Sosialisasi ini, lanjut Hidayat, bertujuan agar warga negara Indonesia khususnya umat Islam paham betul bagaimana sistem di Indonesia dan bagaimana relasinya dengan umat.
"Serta bagaimana kita mengisi kemerdekaan Indonesia ini supaya warisan perjuangan ini bisa kita jaga," pungkas Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)