Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden.
Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden.

Pengamat Beberkan Hasil Kerja Jokowi dan SBY

Media Indonesia.com • 18 September 2022 17:20
Jakarta: Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut pembangunan infrastruktur Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelas jauh lebih baik dibanding era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Adi mengajak publik jernih mempelajari fakta perbandingan keduanya untuk menghindari klaim sepihak.
 
"Infrastruktur misalnya, dalam dua periode pemerintahan Jokowi ini, pembangunan jalan tol sepanjang 1.540,1 km di seluruh Indonesia dapat diselesaikan dengan kurun waktu tujuh tahun. Pembangunan infrastruktur Jokowi jelas jauh lebih baik," kata Adi, Minggu, 18 September 2022.
 
Pengamat itu menjelaskan perkembangan pembanguan jalan tol itu sangat pesat ketimbang masa kepemimpinan SBY. Adi memaparkan pada pemerintahan SBY pembangunan jalan tol tidak semasif itu. 

"Pembangunan ini sangat mencolok perkembangannya karena pada periode sebelumnya, pada masa presiden SBY sepanjang 189,2 km jalan tol baru rampung setelah pembangunan 10 tahun," tutur dia.
 
Adi menuturkan dari sisi pembangunan atau konstruksi bandara juga terdapat perbedaan mencolok. Pada masa SBY, sebanyak 24 pembangunan bandara rampung dalam kurun waktu 10 tahun. Tapi, pada pemerintahan sekarang raihannya lebih banyak. 
 
"Pada 2004 hingga 2014 lalu sebanyak 24 pembangunan bandara terselesaikan. Kemudian pada masa kepemimpinan Jokowi sebanyak 29 konstruksi bandara telah selesai dilakukan dan infonya menargetkan sembilan konstruksi bandara lagi akan selesai pada 2023, sebelum periode kepemimpinan berakhir," jelas Adi. 

Baca: Tiket Mahal Penumpang Sepi, Bandara Aroeppala Selayar Tutup


Selanjutnya, Adi membeberkan data pembangunan bendungan. Pada era Jokowi sebanyak 12 bendungan selesai dibangun dalam kurun waktu tujuh tahun pemerintahan. 
 
"Dan sebanyak 27 bendungan ditargetkan selesai pada 2024. Sementara pada masa SBY baru 14 dalam rentang 10 tahun pemerintahan dan beberapa yang lain tercatat mangkrak," ungkap dia.
 
Bahkan jika melihat hasil survei kepuasan publik ke pemerintah, pembangunan infrastruktur menempati rangking pertama kepuasaan publik ke Jokowi. Faktanya begitu. Publik melihat Jokowi sangat massif membangun infrastruktur. 
 
Adi menyinggung pernyataan SBY yang menyebut Pilpres 2024 telah diatur dua pasangan calon presiden. Menurut Adi, hal itu adalah pernyataan politik biasa menjelang pemilu. 
 
"Saat ini situasinya memang sedang hangat jelang tahun politik. Tapi kita semua harus tahu bahwa dua paslon terjadi sejak pilpres 2014 dan 2019 lalu. Tapi tak ada yang menuding itu hasil settingan," jelas dia. 

Baca: Pembangunan di Era Jokowi Disebut Berdasarkan Bukti 


Adi berpesan kepada elite bahwa soal pasangan calon tentu urusan elit. Tergantung konfigurasi politik yang berkembang. Politik itu, kata dia, soal kuat-kuatan elit partai meyakinkan partai lain untuk bikin poros politik.
 
"Yang ramai itu karena ada tuduhan bahwa paslon 2024 mendatang hasil rekayasa dan setingan. Padahal partai itu sangat otonom dan sulit diintervensi siapa pun. Buktinya sekarang sudah mulai bermunculan poros koalisi politik yang beragam," ujar Adi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan