Jakarta: Presiden Joko Widodo mendukung gerakan Smart Citizen Day di Jakarta menjadi langkah awal Indonesia menjadi Smart Nation. Smart City yang digawangi pemuda berperan penting.
"Gerakan anak muda untuk berpartisipasi dalam mendukung Smart City dan mewujudkan pemerintahan yang responsif," kata Jokowi melalui hologram yang ditampilkan dalam Smart Citizen Day di The Tribrata di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2019.
Baca: Malang Percepat Realisasi Konsep Smart City
Kepala Negara berharap gerakan yang diinisasi Qlue ini bakal menciptakan Smart City di sejumlah kota di Indonesia. Gerakan ini juga diharapkan mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai Smart Nation.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan budaya gotong royong turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi informasi. Menurut dia, pemanfaatan teknologi digital dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Pelayanan pemerintah untuk masyarakat bisa dilakukan dengan cepat melalui penerapan nyata penggunaan teknologi digital. Itu merupakan makna gotong royong sesungguhnya.
"Dengan terus meningkatnya penetrasi internet di Indonesia, serta meningkatnya jumlah Smart City, pemerintah menargetkan bisa tercipta seribu digital startup dengan valuasi bisnis sebesar US$10 miliar dengan pertumbuhan e-commerce mencapai 50 persen per tahun 2020," jelas Darmin.
Baca: Jepara Menuju Smart City
Smart Citizen Day digagas Qlue beserta 34 pemuda setiap provinsi di Indonesia. Gerakan ini bertujuan mendorong pembangunan daerahnya menjadi Smart City.
Qlue juga menampilkan eksibisi teknologi smart city dan instalasi art-technology yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Acara ini juga dihadiri 1.500 smart citizen.
Jakarta: Presiden Joko Widodo mendukung gerakan Smart Citizen Day di Jakarta menjadi langkah awal Indonesia menjadi Smart Nation. Smart City yang digawangi pemuda berperan penting.
"Gerakan anak muda untuk berpartisipasi dalam mendukung Smart City dan mewujudkan pemerintahan yang responsif," kata Jokowi melalui hologram yang ditampilkan dalam Smart Citizen Day di The Tribrata di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2019.
Baca: Malang Percepat Realisasi Konsep Smart City
Kepala Negara berharap gerakan yang diinisasi Qlue ini bakal menciptakan Smart City di sejumlah kota di Indonesia. Gerakan ini juga diharapkan mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai Smart Nation.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan budaya gotong royong turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi informasi. Menurut dia, pemanfaatan teknologi digital dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Pelayanan pemerintah untuk masyarakat bisa dilakukan dengan cepat melalui penerapan nyata penggunaan teknologi digital. Itu merupakan makna gotong royong sesungguhnya.
"Dengan terus meningkatnya penetrasi internet di Indonesia, serta meningkatnya jumlah Smart City, pemerintah menargetkan bisa tercipta seribu digital startup dengan valuasi bisnis sebesar US$10 miliar dengan pertumbuhan e-commerce mencapai 50 persen per tahun 2020," jelas Darmin.
Baca: Jepara Menuju Smart City
Smart Citizen Day digagas Qlue beserta 34 pemuda setiap provinsi di Indonesia. Gerakan ini bertujuan mendorong pembangunan daerahnya menjadi Smart City.
Qlue juga menampilkan eksibisi teknologi smart city dan instalasi art-technology yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Acara ini juga dihadiri 1.500 smart citizen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)