Jakarta: Pengamat politik Hendri Satrio menilai terdapat sejumlah skenario dibalik isu reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju. Salah satunya, dugaan memuluskan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
"Saya membaca dari rezim pemerintahan Pak Joko Widodo (Jokowi) ini minimal tiga hal yang terjadi yang mereka sedang usahakan, yang pertama adalah sebuah skenario besar untuk tiga periode," kata Hendri dalam diskusi virtual bertajuk 'Jangan Pegal Nunggu Reshuffle', Sabtu, 11 Juni 2022.
Menurut dia, gaung isu tiga periode masih terus bergulir. Sebab, teranyar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meneriakkan 'lanjutkan' di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
"Artinya apa, skenario tiga periode ini masih digunakan apabila nanti reshuffle juga ada kaitannya tiga periode atau tidak, nah itu nanti time will see," ujar Hendri.
Baca: Presiden Jawab Isu Reshuffle Kabinet
Lalu, skenario kedua dari reshuffle adalah untuk mengupayakan presiden 2024 merupakan pilihan rezim. Skenario ketiga, reshuffle akibat terendusnya gerakan politik di lingkaran Istana.
"Ada gerakan-gerakan orang istana yang membuat rakyat dan elite politik ini tidak nyaman, yang akhirnya justru membuat ketidakharmonisan pemerintahan," ujar Hendri.
Dosen Universitas Paramadina itu menekankan reshuffle sejatinya perlu untuk menuntaskan janji-janji pemerintahan Jokowi dan membereskan persoalan nasional. Namun, tidak untuk disisipkan dengan berbagai kepentingan politik.
"Jadi kalau mau reshuffle saja, jadi mau ada kepentingan politik. Karena pada akhirnya kan menteri itu jabatan politik. Silakan, tapi jangan kalau kemudian reshuffle dilakukan bukan untuk perbaikan, tapi untuk memuluskan opsi yang tadi saya katakan itu," ujar Hendri.
Isu reshuffle kabinet kembali berembus. Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa hal itu belum melakukan reshuffle dalam waktu dekat.
"Belum," ujar Jokowi di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022.
Kabar terkait bongkar pasang kabinet dilontarkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Dia menyinggung perihal tersebut belum lama ini.
Ia mengatakan perombakan kabinet dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Menurut Pratikno, penyelesaian masalah bangsa mesti dipercepat.
Jakarta: Pengamat politik Hendri Satrio menilai terdapat sejumlah skenario dibalik isu
reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju. Salah satunya, dugaan memuluskan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
"Saya membaca dari rezim pemerintahan Pak Joko Widodo (Jokowi) ini minimal tiga hal yang terjadi yang mereka sedang usahakan, yang pertama adalah sebuah skenario besar untuk tiga periode," kata Hendri dalam diskusi virtual bertajuk 'Jangan Pegal Nunggu Reshuffle', Sabtu, 11 Juni 2022.
Menurut dia, gaung isu tiga periode masih terus bergulir. Sebab, teranyar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meneriakkan 'lanjutkan' di hadapan Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
"Artinya apa, skenario tiga periode ini masih digunakan apabila nanti
reshuffle juga ada kaitannya tiga periode atau tidak,
nah itu nanti
time will see," ujar Hendri.
Baca:
Presiden Jawab Isu Reshuffle Kabinet
Lalu, skenario kedua dari
reshuffle adalah untuk mengupayakan presiden 2024 merupakan pilihan rezim. Skenario ketiga,
reshuffle akibat terendusnya gerakan politik di lingkaran Istana.
"Ada gerakan-gerakan orang istana yang membuat rakyat dan elite politik ini tidak nyaman, yang akhirnya justru membuat ketidakharmonisan pemerintahan," ujar Hendri.
Dosen Universitas Paramadina itu menekankan
reshuffle sejatinya perlu untuk menuntaskan janji-janji pemerintahan Jokowi dan membereskan persoalan nasional. Namun, tidak untuk disisipkan dengan berbagai kepentingan politik.
"Jadi kalau mau
reshuffle saja, jadi mau ada kepentingan politik. Karena pada akhirnya kan menteri itu jabatan politik. Silakan, tapi jangan kalau kemudian
reshuffle dilakukan bukan untuk perbaikan, tapi untuk memuluskan opsi yang tadi saya katakan itu," ujar Hendri.
Isu
reshuffle kabinet kembali berembus. Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa hal itu belum melakukan reshuffle dalam waktu dekat.
"Belum," ujar Jokowi di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022.
Kabar terkait bongkar pasang kabinet dilontarkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Dia menyinggung perihal tersebut belum lama ini.
Ia mengatakan perombakan kabinet dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Menurut Pratikno, penyelesaian masalah bangsa mesti dipercepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)