Jakarta: Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut penyusunan kabinet merupakan ujian kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Presiden disarankan menggunakan hak prerogatif penuh dalam membentuk kabinet.
"Penyusunan kabinet ini menguji hak prerogatif Presiden untuk mewujudkan kabinet ahli atau justru Presiden tersandra dengan kepentingan partai," kata Pangi kepada Medcom.id, Rabu, 21 Agustus 2019.
Menurut dia, Jokowi seharusnya tak punya beban dalam proses penyusunan kabinet. Apalagi dikaitkan pernyataan Presiden yang menyebut akan berani mengambil keputusan 'gila' di periode kedua.
Jika mengacu pada pernyataan itu, Jokowi seharusnya menggunakan hak prerogatif secara sempurna menyusun kabinet tanpa ada intervensi partai pengusung. Namun, aspirasi parpol pengusung memang tetap harus didengarkan.
"Kita tak bisa pungkiri, kepentingan parpol tetap harus diakomodasi namun selama dalam batas wajar. Karena kita tahu partai yang sudah berjuang dan bertarung memenangkan Jokowi," ujarnya.
Pangi menyarankan Presiden memilih orang-orang kompeten duduk di kabinet. Dia menilai dikotomi menteri profesional dan partai politik sudah tak relevan.
Dia menilai sudah banyak kader-kader partai politik berkompeten. Mereka layak dipertimbangkan masuk kabinet.
"Itu semua tergantung kepada strong leadership-nya. Kembali ke Presidennya apakah dia bisa diintervensi atau tidak. Mandiri atau tidak, otonom atau tidak. Itu tergantung Presiden," ujarnya.
Jakarta: Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut penyusunan kabinet merupakan ujian kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Presiden disarankan menggunakan hak prerogatif penuh dalam membentuk kabinet.
"Penyusunan kabinet ini menguji hak prerogatif Presiden untuk mewujudkan kabinet ahli atau justru Presiden tersandra dengan kepentingan partai," kata Pangi kepada
Medcom.id, Rabu, 21 Agustus 2019.
Menurut dia, Jokowi seharusnya tak punya beban dalam proses penyusunan kabinet. Apalagi dikaitkan pernyataan Presiden yang menyebut akan berani mengambil keputusan 'gila' di periode kedua.
Jika mengacu pada pernyataan itu, Jokowi seharusnya menggunakan hak prerogatif secara sempurna menyusun kabinet tanpa ada intervensi partai pengusung. Namun, aspirasi parpol pengusung memang tetap harus didengarkan.
"Kita tak bisa pungkiri, kepentingan parpol tetap harus diakomodasi namun selama dalam batas wajar. Karena kita tahu partai yang sudah berjuang dan bertarung memenangkan Jokowi," ujarnya.
Pangi menyarankan Presiden memilih orang-orang kompeten duduk di kabinet. Dia menilai dikotomi menteri profesional dan partai politik sudah tak relevan.
Dia menilai sudah banyak kader-kader partai politik berkompeten. Mereka layak dipertimbangkan masuk kabinet.
"Itu semua tergantung kepada
strong leadership-nya. Kembali ke Presidennya apakah dia bisa diintervensi atau tidak. Mandiri atau tidak, otonom atau tidak. Itu tergantung Presiden," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)