Jakarta: Pemilihan Presiden 2024 memang masih tiga tahun lagi, tapi ini bukan waktu singkat bagi sebagian partai untuk menyiapkan kandidat terbaiknya. Lobi koalisi antara partai politik mulai dibangun.
Ketua umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi ajakan konsolidasi yang disampaikan oleh Partai Golkar. Menurut Surya Paloh membangun konsolidasi bukan perkara mudah.
"Golkar mau nggak? Kan belum tentu, nanti kita lihat," ujar Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dalam program Primetime News di Metro TV, Kamis, 28 Oktober 2021.
Perlahan tapi pasti, sejumlah partai mulai menyusun nama-nama yang bakal diusung pada Pilpres 2024. Mulai dari mendeklarasikan diri, diusung kader sendiri, hingga lewat jalur konvensi.
Misalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang diminta kembali mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden 2024. Dukungan disampaikan 13 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra.
Namun, belum ada nama pasti untuk pendamping Prabowo di Pilpres 2024. "Sampai hari ini sudah 13 DPD. Kemarin Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melalui keterangan tertulis, Minggu, 24 Oktober 2021.
Beragama cara politikus dan tokoh publik pakai. Namun, lagi-lagi nama yang akan bertarung di Pilpres 2024 tetap bergantung pada koalisi antarpartai.
Hal ini menarik perhatian pengacara kondang tanah air, Hotman Paris. Ia akan mengupas tuntas sejauh mana koalisi yang telah dibangun antar partai menjelang Pilpres 2024 dalam program Hot Room di Metro TV.
Acara yang ditayangkan pada pukul 21.30 WIB, 3 November 2021, bakal menghadirkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, Wakil Ketua PAN Viva Yoga Mauladi, Ketua DPP Nasdem Saan Mustopa, Ketua DPP PKS Mardani Ali Serba, Waksekjen Partai Demokrat Jansen Sitindoan, dan Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah. Acara ini juga mengundang Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Pemilihan Presiden 2024 memang masih tiga tahun lagi, tapi ini bukan waktu singkat bagi sebagian partai untuk menyiapkan kandidat terbaiknya. Lobi koalisi antara
partai politik mulai dibangun.
Ketua umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi ajakan konsolidasi yang disampaikan oleh Partai Golkar. Menurut Surya Paloh membangun konsolidasi bukan perkara mudah.
"Golkar mau nggak? Kan belum tentu, nanti kita lihat," ujar Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dalam program
Primetime News di
Metro TV, Kamis, 28 Oktober 2021.
Perlahan tapi pasti, sejumlah partai mulai menyusun nama-nama yang bakal diusung pada Pilpres 2024. Mulai dari mendeklarasikan diri, diusung kader sendiri, hingga lewat jalur konvensi.
Misalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang diminta kembali mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden 2024. Dukungan disampaikan 13 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra.
Namun, belum ada nama pasti untuk pendamping Prabowo di Pilpres 2024. "Sampai hari ini sudah 13 DPD. Kemarin Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melalui keterangan tertulis, Minggu, 24 Oktober 2021.
Beragama cara
politikus dan tokoh publik pakai. Namun, lagi-lagi nama yang akan bertarung di Pilpres 2024 tetap bergantung pada koalisi antarpartai.
Hal ini menarik perhatian pengacara kondang tanah air, Hotman Paris. Ia akan mengupas tuntas sejauh mana koalisi yang telah dibangun antar partai menjelang Pilpres 2024 dalam program
Hot Room di
Metro TV.
Acara yang ditayangkan pada pukul 21.30 WIB, 3 November 2021, bakal menghadirkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, Wakil Ketua PAN Viva Yoga Mauladi, Ketua DPP Nasdem Saan Mustopa, Ketua DPP PKS Mardani Ali Serba, Waksekjen Partai Demokrat Jansen Sitindoan, dan Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah. Acara ini juga mengundang Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.
(Imanuel Rymaldi Matatula) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)