medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mendapatkan sanjungan dari Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu dengan perwakilan GNPF MUI beberapa waktu lalu. Namun, Wiranto urung menerima sanjungan itu secara pribadi.
Wiranto merasa tak tepat menerima pujian secara pribadi atas apa yang telah dilakukan. Apalagi, pekerjaan yang dilakukan merupakan tanggung jawabnya sebagai seorang pembantu presiden.
"Pujian itu agak kurang tepat, karena seharusnya ditujukan pada pemerintah. Karena apapun yang saya lakukan selalu dilaporkan pada presiden dan dikoordinasikan ke Kapolri dan kementerian atau lembaga lain," kata Wiranto melalui keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Minggu 12 Februari 2017.
Mantan Ketua Umum Partai Hanura itu mengaku mengambil tindakan sebagai Menko Polhukam dengan mengajak perwakilan GNPF MUI untuk bertemu. Ia pun mengapresiasi pelaksanaan doa bersama yang dilakukan di Masjid Istiqlal itu.
Wiranto menilai, acara berjalan tertib dan damai. Bahkan, ada kejadian yang mencerminkan toleransi saat pasangan yang hendak menikah di Katedral Jakarta dipayungi oleh massa doa bersama.
"Ini menunjukkan komitmen para ulama kepada saya yang disampaikan sehari sebelumnya untuk menjaga acara agar berjalan aman, tertib dan damai benar-benar dilaksanakan secara konsisten" kata Wiranto yang selesai menghadiri acara di kawasan SCBD ini.
SBY mengeluarkan pernyataan di media sosial Twitter usai pertemuan yang digelar Wiranto dengan perwakilan GNPF MUI. Dalam pernyataannya, SBY berterima kasih kepada Wiranto yang menyempatkan diri bertemu pemimpin aksi damai 11 Februari.
"Alhamdulillah, akhirnya pemerintah bertemu para pemimpin Aksi Damai. Pertemuan sejuk. Terima kasih Pak Wiranto, Habib Rizieq & yg lain *SBY*" kata SBY lewat Twitter @SBYudhoyono.
SBY menilai, dialog antara Wiranto bukti pemerintah menggunakan pendekatan yang lebih lembut, tak semata-mata menggunakan kekuasaan. Ia pun merasa lega dengan pernyataan pemerintah dan peserta aksi yang seiring untuk menjaga keutuhan negara.
SBY bahkan menyebut Wiranto telah memberikan contoh yang baik dengan menggelar pertemuan itu.
"Pak Wiranto telah berikan contoh baik. Negara & pemerintah perlakukan rakyatnya dgn hati & kasih sayang, bukan kekuasaan & kebencian. *SBY*" kata ayah dari calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono itu.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mendapatkan sanjungan dari Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu dengan perwakilan GNPF MUI beberapa waktu lalu. Namun, Wiranto urung menerima sanjungan itu secara pribadi.
Wiranto merasa tak tepat menerima pujian secara pribadi atas apa yang telah dilakukan. Apalagi, pekerjaan yang dilakukan merupakan tanggung jawabnya sebagai seorang pembantu presiden.
"Pujian itu agak kurang tepat, karena seharusnya ditujukan pada pemerintah. Karena apapun yang saya lakukan selalu dilaporkan pada presiden dan dikoordinasikan ke Kapolri dan kementerian atau lembaga lain," kata Wiranto melalui keterangan tertulis yang diterima
Metrotvnews.com, Minggu 12 Februari 2017.
Mantan Ketua Umum Partai Hanura itu mengaku mengambil tindakan sebagai Menko Polhukam dengan mengajak perwakilan GNPF MUI untuk bertemu. Ia pun mengapresiasi pelaksanaan doa bersama yang dilakukan di Masjid Istiqlal itu.
Wiranto menilai, acara berjalan tertib dan damai. Bahkan, ada kejadian yang mencerminkan toleransi saat pasangan yang hendak menikah di Katedral Jakarta dipayungi oleh massa doa bersama.
"Ini menunjukkan komitmen para ulama kepada saya yang disampaikan sehari sebelumnya untuk menjaga acara agar berjalan aman, tertib dan damai benar-benar dilaksanakan secara konsisten" kata Wiranto yang selesai menghadiri acara di kawasan SCBD ini.
SBY mengeluarkan pernyataan di media sosial Twitter usai pertemuan yang digelar Wiranto dengan perwakilan GNPF MUI. Dalam pernyataannya, SBY berterima kasih kepada Wiranto yang menyempatkan diri bertemu pemimpin aksi damai 11 Februari.
"Alhamdulillah, akhirnya pemerintah bertemu para pemimpin Aksi Damai. Pertemuan sejuk. Terima kasih Pak Wiranto, Habib Rizieq & yg lain *SBY*" kata SBY lewat Twitter @SBYudhoyono.
SBY menilai, dialog antara Wiranto bukti pemerintah menggunakan pendekatan yang lebih lembut, tak semata-mata menggunakan kekuasaan. Ia pun merasa lega dengan pernyataan pemerintah dan peserta aksi yang seiring untuk menjaga keutuhan negara.
SBY bahkan menyebut Wiranto telah memberikan contoh yang baik dengan menggelar pertemuan itu.
"Pak Wiranto telah berikan contoh baik. Negara & pemerintah perlakukan rakyatnya dgn hati & kasih sayang, bukan kekuasaan & kebencian. *SBY*" kata ayah dari calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)