Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku belum menerima kepastian penyelenggaraan Haji 2021. Indonesia masih menanti pengumuman resmi Arab Saudi.
"Pemerintah kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum juga memberikan kepastian," kata Yaqut saat rapat kerja dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.
Yaqut juga belum mengetahui mekanisme pelaksanaan Haji 2021. Pada 2020 hanya jemaah di Arab Saudi yang boleh melaksanakan rukun Islam kelima itu.
"Hanya bagi jemaah dalam negerinya atau akan pula mengundang jemaah haji dari luar Arab Saudi," ucap Yaqut.
(Baca: Arab Saudi Adakan Sidang Pelaksanaan Haji 2021)
Yaqut menuturkan waktu yang dibutuhkan untuk pemberangkatan tersisa 1,5 bulan. Hal ini dihitung dari penutupan jadwal penerbangan bagi jemaah di Bandar Udara (bandara) Arab Saudi.
"Hitungan kami waktu yang tersisa sampai dengan closing date Bandara Arab Saudi yang jatuh 14 Juli 2021, tinggal sekitar 1,5 bulan," ucap Yaqut.
Yaqut mengatakan sejumlah hal belum difinalisasi. Seperti kontrak penerbangan, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), penyiapan dokumen perjalanan, hingga penyiapan petugas bimbingan manasik haji.
"Semuanya itu baru bisa dilaksanakan apabila besaran kuota haji secara resmi kita terima dari pemerintah Arab Saudi," ucap Yaqut.
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku belum menerima kepastian penyelenggaraan
Haji 2021. Indonesia masih menanti pengumuman resmi
Arab Saudi.
"Pemerintah kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum juga memberikan kepastian," kata Yaqut saat rapat kerja dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.
Yaqut juga belum mengetahui mekanisme pelaksanaan Haji 2021. Pada 2020 hanya jemaah di Arab Saudi yang boleh melaksanakan rukun Islam kelima itu.
"Hanya bagi jemaah dalam negerinya atau akan pula mengundang jemaah haji dari luar Arab Saudi," ucap Yaqut.
(Baca:
Arab Saudi Adakan Sidang Pelaksanaan Haji 2021)
Yaqut menuturkan waktu yang dibutuhkan untuk pemberangkatan tersisa 1,5 bulan. Hal ini dihitung dari penutupan jadwal penerbangan bagi jemaah di Bandar Udara (bandara) Arab Saudi.
"Hitungan kami waktu yang tersisa sampai dengan closing date Bandara Arab Saudi yang jatuh 14 Juli 2021, tinggal sekitar 1,5 bulan," ucap Yaqut.
Yaqut mengatakan sejumlah hal belum difinalisasi. Seperti kontrak penerbangan, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), penyiapan dokumen perjalanan, hingga penyiapan petugas bimbingan manasik haji.
"Semuanya itu baru bisa dilaksanakan apabila besaran kuota haji secara resmi kita terima dari pemerintah Arab Saudi," ucap Yaqut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
