medcom.id, Jakarta: Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo berniat menjadi poros maritim. Dan menurut pakar kemaritiman Soleman B Ponto apa yang menjadi ambisi Jokowi itu bisa terwujud alias bukan mimpi.
Menurutnya ada 22 unsur yang wajib dipenuhi oleh satu negara maritim. Antara lain, kapal, perlengkapan kapal, pelabuhan laut, muatan kapal. Lalu, nahkoda kapal, pemilik muatan, buruh pelabuhan. Kemudian, kesyahbandaran, Biro klarifikasi dan lainnya.
"Dan Indonesia punya semuanya," kata Soleman saat bertandang ke Redaksi Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (14/1/2014).
Mengacu pada sejarah, negeri ini memiliki jati diri kemaritiman sejak abad ke-8. Dimana para pelaut dari kerajaan Mataram Kuno terkenal sebagai petualang ulung dan tangguh.
Selain itu, pada desarnya UU memerintahkan pemerintah untuk membangun kemaritiman. Itu termaktub dalam UU Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
"Dan saya yakin jika memang serius, kita bisa membangun kemaritiman lima tahun mendatang," ujarnya.
Negara maritim yang dikenal dunia adalah Belanda dan Inggris. Sementara di kawasan Asia Pasifik ada Singapura. Padahal, Indonesia memilliki banyak pelabuhan yang bisa dijadikan persinggahan kapal-kapal dagang.
Indonesia punya Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta sebagai pelabuhan semi modern. Namun belum dikenal dunia. Peringkat pelabuhan ini hanya menempati 96 dunia dan ke-lima di ASEAN.
"Kita harus menaklukan Singapura. Indonesia punya Sabang atau Belawan atau Batam yang bisa dibangun pelabuhan modern," ujarnya.
Kemudian, Presiden Jokowi juga sudah menyusun konsep tol laut. Namun masih belum jelas, apakah itu jalur kapal lewat laut atau jalan tol yang melewati laut. "Harus dijelaskan lagi saya kira," lanjut Soleman.
Sayangnya, Indonesia kini tidak memiliki perusahaan perkapalan yang kuat. "Nyaris tak punya," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo berniat menjadi poros maritim. Dan menurut pakar kemaritiman Soleman B Ponto apa yang menjadi ambisi Jokowi itu bisa terwujud alias bukan mimpi.
Menurutnya ada 22 unsur yang wajib dipenuhi oleh satu negara maritim. Antara lain, kapal, perlengkapan kapal, pelabuhan laut, muatan kapal. Lalu, nahkoda kapal, pemilik muatan, buruh pelabuhan. Kemudian, kesyahbandaran, Biro klarifikasi dan lainnya.
"Dan Indonesia punya semuanya," kata Soleman saat bertandang ke Redaksi Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (14/1/2014).
Mengacu pada sejarah, negeri ini memiliki jati diri kemaritiman sejak abad ke-8. Dimana para pelaut dari kerajaan Mataram Kuno terkenal sebagai petualang ulung dan tangguh.
Selain itu, pada desarnya UU memerintahkan pemerintah untuk membangun kemaritiman. Itu termaktub dalam UU Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
"Dan saya yakin jika memang serius, kita bisa membangun kemaritiman lima tahun mendatang," ujarnya.
Negara maritim yang dikenal dunia adalah Belanda dan Inggris. Sementara di kawasan Asia Pasifik ada Singapura. Padahal, Indonesia memilliki banyak pelabuhan yang bisa dijadikan persinggahan kapal-kapal dagang.
Indonesia punya Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta sebagai pelabuhan semi modern. Namun belum dikenal dunia. Peringkat pelabuhan ini hanya menempati 96 dunia dan ke-lima di ASEAN.
"Kita harus menaklukan Singapura. Indonesia punya Sabang atau Belawan atau Batam yang bisa dibangun pelabuhan modern," ujarnya.
Kemudian, Presiden Jokowi juga sudah menyusun konsep tol laut. Namun masih belum jelas, apakah itu jalur kapal lewat laut atau jalan tol yang melewati laut. "Harus dijelaskan lagi saya kira," lanjut Soleman.
Sayangnya, Indonesia kini tidak memiliki perusahaan perkapalan yang kuat. "Nyaris tak punya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)