medcom.id, Jakarta: Jelang pelantikan presiden terpilih Jokowi dan wakil presiden terpilih JK pada 20 Oktober 2014 nanti, Study Demokrasi Rakyat (SDR) berharap agar elit politik tak lagi sibuk 'bertempur'. Elit politik diminta untuk dapat mengedepankan nasib rakyat Indonesia.
"Sudah tidak ada lagi yang namanya Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia hebat (KIH). Yang ada adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertarungan pilpres 2014 sudah usai, kembali menjalankan agenda-agenda menuju kesejahteraan rakyat," kata Direktur SDR, Hari Purwanto, dalam pesan singkatnya kepada Metrotvnews.com, Minggu (12/10/2014).
Dia mengatakan masih banyak tugas menanti untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Hegemoni barat belum pergi dari NKRI, UU dan peraturan pro liberal harus diganti dengan kemandirian dan pro rakyat. "Saling tuding dan dendam diantara para elit politik mengakibatkan sempurnanya kepentingan asing untuk memecah belah, dan tercerai berainya sesama anak bangsa. Makna persatuan Indonesia harus digenggam erat. Janganlah ada dendam politik, karena musuh kita bersama adalah asing serta para komparadornya yang sudah lama bercokol di bangsa ini," tukasnya.
Mantan Aktivis 98 ini mengatakan rakyat saat ini butuh sembako murah, pendidikan murah, fasilitas kesehatan dan kemudahan lapangan pekerjaan. Kegaduhan politik, politik saling dendam adalah skenario pihak ketiga (asing) untuk mengadu domba menuju instabilitas kondisi bangsa. "Marilah bergandengan tangan demi keutuhan NKRI. Musuh bangsa ini bukanlah sesama anak bangsa tapi hegemoni barat yang telah mengambil sumber daya alam, dan merusak budaya gotong royong, musyawarah/mufakat dengan liberalisasi. Ingat, UUD 1945 dan Pancasila harus tetap utuh menjaga bingkai NKRI. Berbeda-beda tetap satu juga," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Jelang pelantikan presiden terpilih Jokowi dan wakil presiden terpilih JK pada 20 Oktober 2014 nanti, Study Demokrasi Rakyat (SDR) berharap agar elit politik tak lagi sibuk 'bertempur'. Elit politik diminta untuk dapat mengedepankan nasib rakyat Indonesia.
"Sudah tidak ada lagi yang namanya Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia hebat (KIH). Yang ada adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertarungan pilpres 2014 sudah usai, kembali menjalankan agenda-agenda menuju kesejahteraan rakyat," kata Direktur SDR, Hari Purwanto, dalam pesan singkatnya kepada
Metrotvnews.com, Minggu (12/10/2014).
Dia mengatakan masih banyak tugas menanti untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Hegemoni barat belum pergi dari NKRI, UU dan peraturan pro liberal harus diganti dengan kemandirian dan pro rakyat. "Saling tuding dan dendam diantara para elit politik mengakibatkan sempurnanya kepentingan asing untuk memecah belah, dan tercerai berainya sesama anak bangsa. Makna persatuan Indonesia harus digenggam erat. Janganlah ada dendam politik, karena musuh kita bersama adalah asing serta para komparadornya yang sudah lama bercokol di bangsa ini," tukasnya.
Mantan Aktivis 98 ini mengatakan rakyat saat ini butuh sembako murah, pendidikan murah, fasilitas kesehatan dan kemudahan lapangan pekerjaan. Kegaduhan politik, politik saling dendam adalah skenario pihak ketiga (asing) untuk mengadu domba menuju instabilitas kondisi bangsa. "Marilah bergandengan tangan demi keutuhan NKRI. Musuh bangsa ini bukanlah sesama anak bangsa tapi hegemoni barat yang telah mengambil sumber daya alam, dan merusak budaya gotong royong, musyawarah/mufakat dengan liberalisasi. Ingat, UUD 1945 dan Pancasila harus tetap utuh menjaga bingkai NKRI. Berbeda-beda tetap satu juga," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)