medcom.id, Jakarta: Partai Gerindra menolak dengan keras kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ariza Patria menilai kebijakan kontroversial itu terlalu berani.
"Seluruh rakyat Indonesia lagi-lagi dibuat kaget oleh pemerintahan Jokowi-JK yang berumur satu bulan, dengan kebijakan kontroversi dan berani," kata Ariza saat diskusi di sekretariat Humanika, Jalan Mampang Prapatan 10, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).
Ariza menganggap, kebijakan kenaikan BBM tersebut asal cepat saja. Selain itu, kebijakan ini dinilai telah melanggar berbagai aturan. "Kami dari Gerindra tolak keras, banyak alasan yang kita ketahui bersama, seperti disampaikan para ahli dan pengamat dan partai pemerintah yang selama 10 tahun menolak kebijakan BBM, bahkan sering walk out," imbuh Ariza.
Ariza menyindir PDIP menjadi biang keladi naiknya harga BBM. Padahal, mereka sebelumnya sangat menolak kebijakan tidak populis tersebut.
Ia pernah membaca buku putih PDIP dan ia menemukan ada 1001 alasan untuk tidak menaikkan harga BBM. "Apakah 1001 cara itu masih berlaku?," tanya Ariza.
"Temen-temen kami di PDIP sebagian masih menolak kenaikan BBM, dan sebagian besar mencari justifikasi kebenaran bahwa kenaikan BBM suatu kebijakan baik," ujar Ariza.
medcom.id, Jakarta: Partai Gerindra menolak dengan keras kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ariza Patria menilai kebijakan kontroversial itu terlalu berani.
"Seluruh rakyat Indonesia lagi-lagi dibuat kaget oleh pemerintahan Jokowi-JK yang berumur satu bulan, dengan kebijakan kontroversi dan berani," kata Ariza saat diskusi di sekretariat Humanika, Jalan Mampang Prapatan 10, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).
Ariza menganggap, kebijakan kenaikan BBM tersebut asal cepat saja. Selain itu, kebijakan ini dinilai telah melanggar berbagai aturan. "Kami dari Gerindra tolak keras, banyak alasan yang kita ketahui bersama, seperti disampaikan para ahli dan pengamat dan partai pemerintah yang selama 10 tahun menolak kebijakan BBM, bahkan sering
walk out," imbuh Ariza.
Ariza menyindir PDIP menjadi biang keladi naiknya harga BBM. Padahal, mereka sebelumnya sangat menolak kebijakan tidak populis tersebut.
Ia pernah membaca buku putih PDIP dan ia menemukan ada 1001 alasan untuk tidak menaikkan harga BBM. "Apakah 1001 cara itu masih berlaku?," tanya Ariza.
"Temen-temen kami di PDIP sebagian masih menolak kenaikan BBM, dan sebagian besar mencari justifikasi kebenaran bahwa kenaikan BBM suatu kebijakan baik," ujar Ariza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)