Jakarta. Berawal dari pertanyaan Cawapres Jusuf Kalla (JK) dalam debat Pilpres 2014, isu pemberhentian Prabowo Subianto terus bergulir. Jend (Purn.) Wiranto selaku mantan Panglima ABRI telah menyampaikan penjelasan, siang ini giliran mantan Danjen Kopassus Muchdi Pr yang akan angkat bicara.
Muchdi Purwoprandjono menjabat Danjen Kopassus menggantikan Prabowo Subianto yang menjabat Panglima Kostrad. Dia juga diperiksa oleh Dewan Kehormatan Militer dalam kasus dugaan penghilangan aktifis pada 1998.
Meski unit dalam pasukan Kopassus dianggap sebagai eksekutor penculikan atas perintah Prabowo, namun Muchdi Pr selaku Danjen tidak diberhentikan. Dia kemudian direkrut oleh Badan Intelejen Nasional (BIN) sebagai salah satu petingginya.
Pensiun dari BIN, Muchdi Pr bergandengan tangan dengan Prabowo Subianto. Bersama Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon dan beberapa orang lainnya, mereka mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya pada Februari 2008.
Di dalam partai yang dikenal dengan nama Gerindra ini, Muchdi Pr menjadi salah seorang wakil ketua umum. Tidak jelas benar yang terjadi di internal para pendiri Gerindra, Muchdi Pr pada 2011 hengkang ke PPP.
Uniknya ketika PPP menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta untuk Pilpres 2014, Muchdi Pr memilih mbalelo. Dia berketetapan mendukung Jokowi-JK.
Melihat rekam jejak dan kedekatannya dengan Prabowo, tentu Muchdi Pr banyak tahu tentang apa yang terjadi pada 1998 silam. Rencananya tengah hari ini, Rabu (25/6/2014), Muchdi akan menyampaikan pernyataan mengenai pemberhentian Prabowo yang rangkaian sidangnya di DKP dia ikuti.
Jakarta. Berawal dari pertanyaan Cawapres Jusuf Kalla (JK) dalam debat Pilpres 2014, isu pemberhentian Prabowo Subianto terus bergulir. Jend (Purn.) Wiranto selaku mantan Panglima ABRI telah menyampaikan penjelasan, siang ini giliran mantan Danjen Kopassus Muchdi Pr yang akan angkat bicara.
Muchdi Purwoprandjono menjabat Danjen Kopassus menggantikan Prabowo Subianto yang menjabat Panglima Kostrad. Dia juga diperiksa oleh Dewan Kehormatan Militer dalam kasus dugaan penghilangan aktifis pada 1998.
Meski unit dalam pasukan Kopassus dianggap sebagai eksekutor penculikan atas perintah Prabowo, namun Muchdi Pr selaku Danjen tidak diberhentikan. Dia kemudian direkrut oleh Badan Intelejen Nasional (BIN) sebagai salah satu petingginya.
Pensiun dari BIN, Muchdi Pr bergandengan tangan dengan Prabowo Subianto. Bersama Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon dan beberapa orang lainnya, mereka mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya pada Februari 2008.
Di dalam partai yang dikenal dengan nama Gerindra ini, Muchdi Pr menjadi salah seorang wakil ketua umum. Tidak jelas benar yang terjadi di internal para pendiri Gerindra, Muchdi Pr pada 2011 hengkang ke PPP.
Uniknya ketika PPP menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta untuk Pilpres 2014, Muchdi Pr memilih mbalelo. Dia berketetapan mendukung Jokowi-JK.
Melihat rekam jejak dan kedekatannya dengan Prabowo, tentu Muchdi Pr banyak tahu tentang apa yang terjadi pada 1998 silam. Rencananya tengah hari ini, Rabu (25/6/2014), Muchdi akan menyampaikan pernyataan mengenai pemberhentian Prabowo yang rangkaian sidangnya di DKP dia ikuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)