medcom.id, Jakarta: Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI Bambang Soesatyo mengkritik kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama satu tahun terakhir. Dia menilai, Presiden Jokowi belum mampu mewujudkan sembilan program kerja yang termaktub dalam Nawacita.
"Kalau kita lihat satu persatu masih jauh dari harapan. Jokowi-JK masih terjebak dalam janji-janji yang belum diwujudkan," kata Bambang dalam diskusi bertema 'Evaluasi Satu Tahun Nawacita' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (17/10/2015)
Presiden, kata Bambang, baru mampu menyenangkan pendukungnya. Bambang menyebut, hal itu nampak dari penempatan sejumlah pendukung di posisi komisaris hingga duta besar.
Sementara, kata dia, kinerja pemerintah di bidang ekonomi masih begitu rendah. Mulai dari lonjakan harga beras, kelangkaan daging sapi, buruknya penyerapan anggaran hingga depresiasi nilai rupiah.
"Namun kita berharap beliau ke depan dapat menyenangkan hati rakyat," imbuh dia.
Bambang melanjutkan, pemerintah juga belum mampu melaksanakan reformasi di tubuh penegakan hukum. Sebagai contoh revisi UU KPK yang kembali bergulir di DPR serta beberapa kasus korupsi besar yang tidak bisa ditangani KPK.
"KPK mengalami pelemahan setiap kali menghadapi kasus besar yang dulakukan oleh kelompok kuat yang mengalami akses dalam kekuasaan negara," tuturnya.
Ia menyadari program Nawacita Jokowi-JK memang tidak mudah diwujudkan. Perlu dukungan penuh dari kabinet kerja, agar Nawacita tidak berubah menjadi Nawasiksa.
"Perlu dukungan penuh dari menteri yang justru mempertontonkan loyalitas ganda kepada partainya," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI Bambang Soesatyo mengkritik kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama satu tahun terakhir. Dia menilai, Presiden Jokowi belum mampu mewujudkan sembilan program kerja yang termaktub dalam Nawacita.
"Kalau kita lihat satu persatu masih jauh dari harapan. Jokowi-JK masih terjebak dalam janji-janji yang belum diwujudkan," kata Bambang dalam diskusi bertema 'Evaluasi Satu Tahun Nawacita' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (17/10/2015)
Presiden, kata Bambang, baru mampu menyenangkan pendukungnya. Bambang menyebut, hal itu nampak dari penempatan sejumlah pendukung di posisi komisaris hingga duta besar.
Sementara, kata dia, kinerja pemerintah di bidang ekonomi masih begitu rendah. Mulai dari lonjakan harga beras, kelangkaan daging sapi, buruknya penyerapan anggaran hingga depresiasi nilai rupiah.
"Namun kita berharap beliau ke depan dapat menyenangkan hati rakyat," imbuh dia.
Bambang melanjutkan, pemerintah juga belum mampu melaksanakan reformasi di tubuh penegakan hukum. Sebagai contoh revisi UU KPK yang kembali bergulir di DPR serta beberapa kasus korupsi besar yang tidak bisa ditangani KPK.
"KPK mengalami pelemahan setiap kali menghadapi kasus besar yang dulakukan oleh kelompok kuat yang mengalami akses dalam kekuasaan negara," tuturnya.
Ia menyadari program Nawacita Jokowi-JK memang tidak mudah diwujudkan. Perlu dukungan penuh dari kabinet kerja, agar Nawacita tidak berubah menjadi Nawasiksa.
"Perlu dukungan penuh dari menteri yang justru mempertontonkan loyalitas ganda kepada partainya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)