Jakarta: Kesadaran masyarakat dalam berperilaku tertib dinilai masih rendah. Pemerintah berupaya mengubah pemikiran masyarakat lewat program Gerakan Indonesia Tertib 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Irjen Rudolf Alberth Rodja, mengatakan upaya pembangunan budaya tertib memang diperlukan.
"Dibutuhkan karakter masyarakat yang tertib dan kolaboratif dalam mendukung setiap program yang telah ditetapkan pemerintah agar berdampak positif pada pembangunan Indonesia secara berkelanjutan,” kata Rudolf saat acara Rembuk Gerakan Indonesia Tertib dengan Tema "Budaya Tertib Menuju Indonesia Emas" di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 6 Maret 2024.
Mantan Kapolda Papua itu menyampaikan program ini fokus pada peningkatan perilaku tertib penggunaan ruang publik, tertib berlalu lintas, tertib antre karena masih rendahnya kesadaran masyarakat.
Hal ini, kata dia, dapat dilihat masih banyak pelanggaran dari sisi pelaku pelanggar ketertiban lalu lintas. Salah satunya, masih banyak pengguna kendaraan bermotor berkendara sampai naik ke trotoar.
Dari sisi petugas ketertiban, lanjut dia, masih ditemukan petugas tidak serius dalam berjaga. Mereka hanya main handphone, mengobrol dengan sesama petugas, dan perilaku antre yang belum bisa dirasakan di tengah masyarakat.
"Pentingnya menanamkan budaya dan mindset perilaku tertib dari terkecil, yakni lingkup keluarga, lingkungan RT dan RW, serta masyarakat luas yang akan menjadi karakter seseorang,” ucap Rudolf.
Kegiatan ini bertujuan memberikan sosialisasi dan motivasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perilaku tertib di berbagai aspek kehidupan dan tentunya diharapkan munculnya pioner pembangunan karakter masyarakat yang tertib melalui gerakan ini.
“Karenanya, melalui Forum ini diharapkan kita mendapatkan bekal menjadi pioneer pembangunan karakter masyarakat yang tertib melalui Gerakan Indonesia Tertib ini,” ujar dia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika turut mendukung Gerakan Indonesia Tertib melalui bidang komunikasi publik. Plt Direktur Informasi dan Komunikasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Marroli J. Indarto mengatakan upaya perubahan perilaku masyarakat terkait budaya tertib, budaya antre, budaya tertib berlalu lintas hingga budaya tertib pelayanan publik, merupakan tanggung jawab bersama, antara pemerintah dan masyarakat.
Menurut dia, ini penting karena bangsa maju adalah bangsa yang sudah mengondisikan masyarakatnya tertib dalam berbagai aspek kehidupan sosial kemasyarakatan.
Kominfo akan melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi ke masyarakat secara langsung atau tidak langsung, melalui penyebaran berbagai konten informasi yang bersifat mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan. Khususnya generasi muda sebagai target audience dan sekaligus sebagai agen perubahan dalam upaya implementasi Gerakan Indonesia Tertib.
Jakarta: Kesadaran masyarakat dalam berperilaku tertib dinilai masih rendah.
Pemerintah berupaya mengubah pemikiran masyarakat lewat program Gerakan Indonesia Tertib 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Irjen Rudolf Alberth Rodja, mengatakan upaya pembangunan budaya tertib memang diperlukan.
"Dibutuhkan karakter masyarakat yang tertib dan kolaboratif dalam mendukung setiap program yang telah ditetapkan pemerintah agar berdampak positif pada pembangunan Indonesia secara berkelanjutan,” kata Rudolf saat acara Rembuk Gerakan Indonesia Tertib dengan Tema "Budaya Tertib Menuju Indonesia Emas" di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 6 Maret 2024.
Mantan Kapolda Papua itu menyampaikan program ini fokus pada peningkatan perilaku tertib penggunaan ruang publik, tertib berlalu lintas, tertib antre karena masih rendahnya kesadaran masyarakat.
Hal ini, kata dia, dapat dilihat masih banyak pelanggaran dari sisi pelaku pelanggar ketertiban lalu lintas. Salah satunya, masih banyak pengguna kendaraan bermotor berkendara sampai naik ke trotoar.
Dari sisi petugas ketertiban, lanjut dia, masih ditemukan petugas tidak serius dalam berjaga. Mereka hanya main handphone, mengobrol dengan sesama petugas, dan perilaku antre yang belum bisa dirasakan di tengah masyarakat.
"Pentingnya menanamkan budaya dan mindset perilaku tertib dari terkecil, yakni lingkup keluarga, lingkungan RT dan RW, serta masyarakat luas yang akan menjadi karakter seseorang,” ucap Rudolf.
Kegiatan ini bertujuan memberikan sosialisasi dan motivasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perilaku tertib di berbagai aspek kehidupan dan tentunya diharapkan munculnya pioner pembangunan karakter masyarakat yang tertib melalui gerakan ini.
“Karenanya, melalui Forum ini diharapkan kita mendapatkan bekal menjadi pioneer pembangunan karakter masyarakat yang tertib melalui Gerakan Indonesia Tertib ini,” ujar dia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika turut mendukung Gerakan Indonesia Tertib melalui bidang komunikasi publik. Plt Direktur Informasi dan Komunikasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Marroli J. Indarto mengatakan upaya perubahan perilaku masyarakat terkait budaya tertib, budaya antre, budaya tertib berlalu lintas hingga budaya tertib pelayanan publik, merupakan tanggung jawab bersama, antara pemerintah dan masyarakat.
Menurut dia, ini penting karena bangsa maju adalah bangsa yang sudah mengondisikan masyarakatnya tertib dalam berbagai aspek kehidupan sosial kemasyarakatan.
Kominfo akan melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi ke masyarakat secara langsung atau tidak langsung, melalui penyebaran berbagai konten informasi yang bersifat mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan. Khususnya generasi muda sebagai target audience dan sekaligus sebagai agen perubahan dalam upaya implementasi Gerakan Indonesia Tertib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)