Metrotvnewa.com, Jakarta: Spekulasi PKS dan Golkar bakal merapat dan mendukung pemerintah kian santer. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menanggapi positif kabar tersebut.
Prabowo mengatakan, partainya tidak berhak melarang partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih hijrah ke koalisi pemerintahan dan turut membantu pemerintah. Apalagi, jika keberadaan partai itu dibutuhkan pemerintah untuk membangun negara.
"Begini ya, jangankan Golkar dan PKS. Apabila demi kepentingan rakyat, kita legowo, enggak ada masalah," kata Prabowo, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/1/2016).
Dia juga tidak akan melarang jika ada kadernya yang diminta bergabung dengan pemerintah. Namun, ia menegaskan, sikap partainya tidak akan berubah dan tetap berada di luar pemerintahan.
"Kalau ada kader Gerindra pun diminta dan dianggap menguntungkan rakyat, saya enggak akan halangi sebagai kader ya. Gerindra enggak minta dan tetap di luar pemerintah sebagai mitra," jelas dia.
Sebelumnya beredar kabar pertemuan kubu Ical yang digelar di Bali beberapa waktu lalu menghasilkan sejumlah putusan. Di antaranya akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK dan tidak berada di barisan oposisi.
"Wacana mayoritas yang dikembangkan oleh DPD I se-Indonesia adalah kita bergabung dengan pemerintah. Itu yang paling strategis," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid saat mengumumkan hasil rapat konsultasi nasional yang digelar di Bali, Selasa 5 Januari 2016.
Menurut Nurdin, keinginan itu berdasarkan pertimbangan dengan dasar kepentingan nasional. Apalagi, Golkar telah mencermati perjalanan pemerintahan selama setahun terakhir.
Sementara itu, PKS pun telah menunjukan dukungannya kepada pemerintah. Saat itu, Presiden PKS Sohibul Iman dan sejumlah petinggi PKS menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Sohibul pun memastikan, partainya akan mendukung seluruh program pemerintah yang baik bagi rakyat. "Apakah kami dukung pemerintah? Jelas kalau pemerintah punya program baik ya kami dukung. Karena kita beda posisi makanya bisa saling melengkapi," kata Sohibul usai pertemuan di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin 21 Desember 2015.
Namun, Sohibul pun menegaskan, partainya tetap akan menjadi oposisi loyal. Sehingga, akan tetap berada di KMP.
Metrotvnewa.com, Jakarta: Spekulasi PKS dan Golkar bakal merapat dan mendukung pemerintah kian santer. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menanggapi positif kabar tersebut.
Prabowo mengatakan, partainya tidak berhak melarang partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih hijrah ke koalisi pemerintahan dan turut membantu pemerintah. Apalagi, jika keberadaan partai itu dibutuhkan pemerintah untuk membangun negara.
"Begini ya, jangankan Golkar dan PKS. Apabila demi kepentingan rakyat, kita legowo, enggak ada masalah," kata Prabowo, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/1/2016).
Dia juga tidak akan melarang jika ada kadernya yang diminta bergabung dengan pemerintah. Namun, ia menegaskan, sikap partainya tidak akan berubah dan tetap berada di luar pemerintahan.
"Kalau ada kader Gerindra pun diminta dan dianggap menguntungkan rakyat, saya enggak akan halangi sebagai kader ya. Gerindra enggak minta dan tetap di luar pemerintah sebagai mitra," jelas dia.
Sebelumnya beredar kabar pertemuan kubu Ical yang digelar di Bali beberapa waktu lalu menghasilkan sejumlah putusan. Di antaranya akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK dan tidak berada di barisan oposisi.
"Wacana mayoritas yang dikembangkan oleh DPD I se-Indonesia adalah kita bergabung dengan pemerintah. Itu yang paling strategis," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid saat mengumumkan hasil rapat konsultasi nasional yang digelar di Bali, Selasa 5 Januari 2016.
Menurut Nurdin, keinginan itu berdasarkan pertimbangan dengan dasar kepentingan nasional. Apalagi, Golkar telah mencermati perjalanan pemerintahan selama setahun terakhir.
Sementara itu, PKS pun telah menunjukan dukungannya kepada pemerintah. Saat itu, Presiden PKS Sohibul Iman dan sejumlah petinggi PKS menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Sohibul pun memastikan, partainya akan mendukung seluruh program pemerintah yang baik bagi rakyat. "Apakah kami dukung pemerintah? Jelas kalau pemerintah punya program baik ya kami dukung. Karena kita beda posisi makanya bisa saling melengkapi," kata Sohibul usai pertemuan di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin 21 Desember 2015.
Namun, Sohibul pun menegaskan, partainya tetap akan menjadi oposisi loyal. Sehingga, akan tetap berada di KMP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)