medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua MPR Mahyudin mengakui capaian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama tiga tahun. Tapi ia mencatat ada beberapa hal yang harus diperbaiki di tahun berikutnya.
"Tiga tahun itu, kita harus apresiasi upaya pemerintah telah bekerja keras," kata Mahyudin di kantor pusat Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Selasa 24 Oktober 2017.
Mahyudin mengatakan adanya indikasi perbaikan ekonomi di Tanah Air, seperti pembangunan infrastruktur. Sedangkan ekonomi dunia dalam keadaan goyang, antara lain karena harga minyak dunia turun.
Selain mengapresiasi, Mahyudin juga menyebutkan hal yang perlu diperbaiki Jokowi, seperti kegaduhan di kabinet. Menurutnya, perbedaan pendapat antar menteri sebaiknya tidak dipublikasikan.
Dia juga menyoroti pergantian menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berakibat pada perubahan kurikulum. Baginya kebijakan di sektor pendidikan sangat penting dalam memeratakan kualitas mutu pendidikan di seluruh Indonesia.
Mahyudin juga membicarakan anggaran di pendidikan yang saat ini baru 20 persen dari total APBN. Anggaran itu sudah termasuk untuk gaji guru. Dia berharap ada peningkatan anggaran untuk gaji guru, sehingga menghasilkan pendidikan berkualitas.
"Indonesia tertinggal 45 tahun pendidikannya dari negara maju berdasarkan hasil riset World Bank. Ini tantangan yang harus dikerjakan lebih substansi," imbuhnya.
Politikus Golkar itu juga meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam memberantas korupsi. "Saya kira penegakan hukum, terutama pemberantasan korupsi harus diperbaiki," ucapnya.
Pemerintahan Jokowi-JK tersisa dua tahun. Mahyudin berharap Jokowi bisa lebih sukses dan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang sangat berpihak pada masyarakat.
"Kalau sukses dua tahun ini saya kira beliau tetap dicintai rakyat. Tapi kalau gagal bisa jadi kurang suka," pungkas Mahyudin.  
  
  
    medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua MPR Mahyudin mengakui capaian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama tiga tahun. Tapi ia mencatat ada beberapa hal yang harus diperbaiki di tahun berikutnya. 
"Tiga tahun itu, kita harus apresiasi upaya pemerintah telah bekerja keras," kata Mahyudin di kantor pusat Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Selasa 24 Oktober 2017. 
Mahyudin mengatakan adanya indikasi perbaikan ekonomi di Tanah Air, seperti pembangunan infrastruktur. Sedangkan ekonomi dunia dalam keadaan goyang, antara lain karena harga minyak dunia turun.
Selain mengapresiasi, Mahyudin juga menyebutkan hal yang perlu diperbaiki Jokowi, seperti kegaduhan di kabinet. Menurutnya, perbedaan pendapat antar menteri sebaiknya tidak dipublikasikan. 
Dia juga menyoroti pergantian menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berakibat pada perubahan kurikulum. Baginya kebijakan di sektor pendidikan sangat penting dalam memeratakan kualitas mutu pendidikan di seluruh Indonesia. 
Mahyudin juga membicarakan anggaran di pendidikan yang saat ini baru 20 persen dari total APBN. Anggaran itu sudah termasuk untuk gaji guru. Dia berharap ada peningkatan anggaran untuk gaji guru, sehingga menghasilkan pendidikan berkualitas. 
"Indonesia tertinggal 45 tahun pendidikannya dari negara maju berdasarkan hasil riset World Bank. Ini tantangan yang harus dikerjakan lebih substansi," imbuhnya. 
Politikus Golkar itu juga meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam memberantas korupsi. "Saya kira penegakan hukum, terutama pemberantasan korupsi harus diperbaiki," ucapnya. 
Pemerintahan Jokowi-JK tersisa dua tahun. Mahyudin berharap Jokowi bisa lebih sukses dan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang sangat berpihak pada masyarakat. 
"Kalau sukses dua tahun ini saya kira beliau tetap dicintai rakyat. Tapi kalau gagal bisa jadi kurang suka," pungkas Mahyudin. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)