medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo akhirnya menikahkan putri semata wayangnya Kahiyang Ayu dengan pria asal Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution. Di balik raut bahagia yang dipancarkan orang nomor satu di Indonesia itu, ternyata Presiden Jokowi menyimpan perasaan lain selama proses pernikahan Kahiyang dan Bobby.
"Tegang. Itu yang terlihat. Tapi dalam adat Jawa ekspresi apapun yang dirasakan tidak boleh diperlihatkan," ungkap pakar Gestur dan Mikroekspresi Monica Kumalasari, dalam Newsline, Rabu 8 November 2017.
Monica mengatakan ekspresi Presiden Jokowi memang tidak bisa dibaca secara langsung, namun dari bahasa tubuh dan suara, diketahui bahwa mantan Wali Kota Solo itu tegang. Tetapi, selama prosesi acara berlangsung, Jokowi tampak sudah terbiasa menyembunyikan ekspresinya baik saat bahagia maupun sedih.
Ekspresi yang sama juga ditangkap oleh Monica ketika prosesi siraman. Jokowi yang tampak tenang tetap tidak bisa menyembunyikan ketegangannya. Terbukti dari suara Jokowi yang rendah dan bergetar ketika Kahiyang Ayu usai meminta restu darinya dan Iriana.
"Dalam budaya Jawa memang apapun, sedih, bahagia, sebisa mungkin jangan terlalu kelihatan. Beliau pasang wajah biasa saja, netral. Berbeda dengan Iriana yang lebih rileks," katanya.
Dia menambahkan, selain ekpresi tegang, Jokowi juga sempat menunjukkan ekspresi khawatir manakala malam sebelum hari pelaksanaan akad, Dia bersama putra sulungnya mengecek kondisi gedung yang akan digunakan.
"Saat menggendong cucu setelah memasang bleketepe juga beliau seperti memberi instruksi. Dari sana tetap ada mikroekspresinya, seperti kalau orang mau punya hajat pasti ada kekhawatiran. Itu terlihat dari gerakan alis beliau," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo akhirnya menikahkan putri semata wayangnya Kahiyang Ayu dengan pria asal Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution. Di balik raut bahagia yang dipancarkan orang nomor satu di Indonesia itu, ternyata Presiden Jokowi menyimpan perasaan lain selama proses pernikahan Kahiyang dan Bobby.
"Tegang. Itu yang terlihat. Tapi dalam adat Jawa ekspresi apapun yang dirasakan tidak boleh diperlihatkan," ungkap pakar Gestur dan Mikroekspresi Monica Kumalasari, dalam
Newsline, Rabu 8 November 2017.
Monica mengatakan ekspresi Presiden Jokowi memang tidak bisa dibaca secara langsung, namun dari bahasa tubuh dan suara, diketahui bahwa mantan Wali Kota Solo itu tegang. Tetapi, selama prosesi acara berlangsung, Jokowi tampak sudah terbiasa menyembunyikan ekspresinya baik saat bahagia maupun sedih.
Ekspresi yang sama juga ditangkap oleh Monica ketika prosesi siraman. Jokowi yang tampak tenang tetap tidak bisa menyembunyikan ketegangannya. Terbukti dari suara Jokowi yang rendah dan bergetar ketika Kahiyang Ayu usai meminta restu darinya dan Iriana.
"Dalam budaya Jawa memang apapun, sedih, bahagia, sebisa mungkin jangan terlalu kelihatan. Beliau pasang wajah biasa saja, netral. Berbeda dengan Iriana yang lebih rileks," katanya.
Dia menambahkan, selain ekpresi tegang, Jokowi juga sempat menunjukkan ekspresi khawatir manakala malam sebelum hari pelaksanaan akad, Dia bersama putra sulungnya mengecek kondisi gedung yang akan digunakan.
"Saat menggendong cucu setelah memasang bleketepe juga beliau seperti memberi instruksi. Dari sana tetap ada mikroekspresinya, seperti kalau orang mau punya hajat pasti ada kekhawatiran. Itu terlihat dari gerakan alis beliau," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)