Menristekdikti Muhamad Nasir mengumumkan pengelompokkan/klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2017 (Foto:Metrotvnews.com/Gervin Nathaniel Purba)
Menristekdikti Muhamad Nasir mengumumkan pengelompokkan/klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2017 (Foto:Metrotvnews.com/Gervin Nathaniel Purba)

UGM Duduki Peringkat 1 Perguruan Tinggi Terbaik

Gervin Nathaniel Purba • 17 Agustus 2017 14:27
medcom.id, Tangerang Selatan: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan pengelompokkan/klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2017. Pengelompokkan dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti.
 
Menristekdikti Muhamad Nasir mengatakan, pengelompokan/klasterisasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan tridharma, termasuk di dalamnya kesehatan organisasi, menyediakan landasan bagi Kemenristekdikti untuk melakukan pembinaan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas.
 
Ia menjelaskan, klaster 1 nonpoliteknik berjumlah 14 perguruan tinggi, klaster 2 berjumlah 78 perguruan tinggi, klaster 3 berjumlah 691 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 1.989 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 290 perguruan tinggi.

Sedangkan untuk politeknik, klaster 1 berjumlah 10 politeknik, klaster 2 berjumlah 19 politeknik, klaster 3 berjumlah 53 politeknik, klaster 4 berjumlah 54 politeknik, dan klaster 5 berjumlah 52 politeknik.
 
Klaster 1 diisi oleh perguruan tinggi dengan penilaian terbaik. Adapun penentuan rangking untuk perguruan tinggi tersebut ditentukan berdasarkan tiga indikator penilaian, yakni input, proses, output. Hal yang sama juga berlaku untuk politeknik.
 
"Input memperhatikan presentase dosen berpendidikan S3, presentas dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa," ucap Nasir, saat ditemui di Gedung Graha Widya Bhakti, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 17 Agustus 2017.
 
Kemudian dari indikator proses yang dilihat adalah akreditasi institusi dan akreditasi program studi. Selain itu dilihat juga jumlah mahasiswa asing yang mengikuti studi lanjut pada Universitas tersebut. Indikator ini baru pertama kali diterapkan pada tahun ini.
 
"Output mencerminkan prestasi mahasiswa secara nasional dan internasional. Berapa hasil penelitian dosen yang dipublikasi dari Universitas tersebut dan bentuk perhatian kepada masyarakat," imbuhnya.
 
Berikut ini daftar perguruan tinggi nonpoliteknik yang masuk pada klaster 1 sesuai dengan skornya:
 
1. Universitas Gadjah Mada (skor total 3,66)
2. Institut Teknologi Bandung (skor total 3,53)
3. Institut Pertanian Bogor (skor total 3,45)
4. Universitas Indonesia (skor total 3,38)
5. Institut Teknologi Sepuluh November (skor total 3,23)
6. Universitas Diponegoro (skor total 3,08)
7. Universitas Airlangga (skor total 2,99)
8. Universitas Brawijaya (skor total 2,97)
9. Universitas Hasanuddin (skor total 2,96)
10. Universitas Negeri Yogyakarta (skor total 2,86)
11. Universitas Sebelas Maret (skor total 2,85)
12. Universitas Andalas (skor total 2,74)
13. Universitas Pendidikan Indonesia (skor total 2,73)
14. Universitas Padjadjaran (skor total 2,72)
 
Berikut ini daftar perguruan tinggi politeknik yang masuk pada klaster 1:
 
1. Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (skor total 2,24)
2. Politeknik Negeri Sriwijaya (skor total 1,96)
3. Politeknik Negeri Semarang (skor total 1,96)
4. Politeknik Negeri Malang (skor total 1,95)
5. Politeknik Negeri Jakarta (skor total 1,91)
6. Politeknik Negeri Jember (skor total 1,88)
7. Politeknik Negeri Bandung (skor total 1,85)
8. Politeknik Negeri Lampung (skor total 1,84)
9. Politeknik Negeri Medan (skor total 1,82)
10. Politeknik Negeri Pontianak (skor total 1,71)
 
Di sisi lain, secara peringkat dunia dalam versi QS World University Ranking, hanya ada tiga perguruan  tinggi yang masuk dalam top 500. Pertama, Universitas Indonesia di peringkat 124 dengan skor 277.
 
"Karena prestasi masa lalu yang dicapai UI sangat luar biasa di Fakultas Kedokteran dan seorang profesor yang meraih nobel," ucap Nasir. Setelah UI, diikuti oleh Institut Teknologi Bandung di peringkat 331. Kemudian, Universitas Gadjah Mada di peringkat 402.
 
Nasir berharap dengan dipaparkan daftar peringkat ini dapat memacu perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas. "Mudah-mudahan bisa mendorong perguruan tinggi yang lain," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan