medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo bertemu sejumlah pebisnis Hong Kong dalam lawatannya ke negara tersebut. Presiden sempat berbincang untuk meyakinkan peluang investasi di Indonesia terbuka sangat lebar.
Presiden juga menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk semakin memantapkan posisinya sebagai negara ramah investasi. Menurut dia, peluang investasi yang ada di Indonesia diiringi dengan sejumlah upaya pemerintah untuk membuat kemudahan berusaha menjadi semakin baik. Hal yang paling ditekankan dalam sejumlah upaya tersebut ialah mengenai reformasi.
"Bagi Indonesia, kami ingin tetap berfokus. Dan fokus kami saat ini adalah reformasi," kata Presiden dalam acara pertemuan pebisnis Hong Kong di Grand Ballroom Hotel Conrad, Hong Kong, Senin 1 Mei 2017.
Reformasi yang pertama dilakukan Presiden ialah pengurangan dan realokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Tak tanggung-tanggung, 80 persen subsidi tersebut dialihkan untuk hal lain yang dirasakan lebih bermanfaat.
"Ini nilainya sekitar USD15 miliar per tahun fiskal untuk kemudian kami alokasikan ke layanan kesehatan, pendidikan, dan utamanya pembangunan infrastruktur," ungkap Jokowi.
Pemerintah juga telah menjalankan program pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah di Indonesia melalui anggaran yang dialokasikan.
"Proyek listrik 35 Gigawatt, 1.000 kilometer jalan tol, 3.258 kilometer jalur kereta api, 15 bandara baru, 10 pengembangan bandara yang ada, serta 24 pelabuhan baru dan pengembangan pelabuhan yang ada," beber bekas Gubernur DKI itu.
Presiden juga menyampaikan mengenai penghapusan sekitar tiga ribuan peraturan daerah yang mempersulit investasi. Begitu juga kebijakan pengampunan pajak. Kebijakan tersebut dinilai pengampunan pajak tersukses.
"Berkat sejumlah upaya itu, tahun lalu kami memperbaiki peringkat kami di indeks Kemudahan Berusaha Bank Dunia sebanyak 15 peringkat. Dari peringkat 106 ke peringkat 91," jelas Jokowi.
Dengan sejumlah upaya dan capaian pemerintah tersebut, tersedia banyak peluang investasi di Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang terus digencarkan pemerintah hingga sekarang mampu menjadikan sejumlah wilayah Indonesia semakin terhubung. Tentu saja, peluang di sektor pariwisata akan semakin besar.
"Anda semua tahu Bali, pulau surga kami yang terkenal itu. Dengan akses infrastruktur yang semakin baik, kami telah meluncurkan sebuah program yang disebut 'Sepuluh Bali Baru'. Seperti misalnya Raja Ampat di Papua, Mandalika di Lombok, dan Pulau Komodo. Anda mungkin ingin segera membeli properti di sana sebelum Li Ka-shing membeli semuanya dan harganya juga menjadi naik" beber Jokowi.
Hong Kong yang dikenal dengan kekuatannya di bidang pembangunan real estate dan gaya hidup menjadikannya sejalan dengan pembangunan sektor pariwisata di Indonesia. Presiden memperkirakan di tahun-tahun mendatang, Indonesia segera kebanjiran investasi pada pembangunan hotel, resort, distrik pariwisata, dan sejumlah pusat aktivitas lainnya.
"Saya juga melihat peluang yang luar biasa bagi industri keuangan Hong Kong. Saya percaya, di Asia, pembiayaan infrastruktur akan menjadi peluang pasar modal terbesar selama beberapa dekade ke depan," ucap dia.
Bekas Wali Kota Solo itu berharap investor Hong Kong tertarik menanamkan investasi di Indonesia. Ia juga meyakinkan, pihaknya senantiasa memperbaiki segala sisi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ramah investasi.
"Kami di Indonesia akan terus menyambut Anda dengan reformasi yang lebih kuat dan kemajuan yang lebih cepat dari sebelumnya," ujar Jokowi.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo bertemu sejumlah pebisnis Hong Kong dalam lawatannya ke negara tersebut. Presiden sempat berbincang untuk meyakinkan peluang investasi di Indonesia terbuka sangat lebar.
Presiden juga menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk semakin memantapkan posisinya sebagai negara ramah investasi. Menurut dia, peluang investasi yang ada di Indonesia diiringi dengan sejumlah upaya pemerintah untuk membuat kemudahan berusaha menjadi semakin baik. Hal yang paling ditekankan dalam sejumlah upaya tersebut ialah mengenai reformasi.
"Bagi Indonesia, kami ingin tetap berfokus. Dan fokus kami saat ini adalah reformasi," kata Presiden dalam acara pertemuan pebisnis Hong Kong di Grand Ballroom Hotel Conrad, Hong Kong, Senin 1 Mei 2017.
Reformasi yang pertama dilakukan Presiden ialah pengurangan dan realokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Tak tanggung-tanggung, 80 persen subsidi tersebut dialihkan untuk hal lain yang dirasakan lebih bermanfaat.
"Ini nilainya sekitar USD15 miliar per tahun fiskal untuk kemudian kami alokasikan ke layanan kesehatan, pendidikan, dan utamanya pembangunan infrastruktur," ungkap Jokowi.
Pemerintah juga telah menjalankan program pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah di Indonesia melalui anggaran yang dialokasikan.
"Proyek listrik 35 Gigawatt, 1.000 kilometer jalan tol, 3.258 kilometer jalur kereta api, 15 bandara baru, 10 pengembangan bandara yang ada, serta 24 pelabuhan baru dan pengembangan pelabuhan yang ada," beber bekas Gubernur DKI itu.
Presiden juga menyampaikan mengenai penghapusan sekitar tiga ribuan peraturan daerah yang mempersulit investasi. Begitu juga kebijakan pengampunan pajak. Kebijakan tersebut dinilai pengampunan pajak tersukses.
"Berkat sejumlah upaya itu, tahun lalu kami memperbaiki peringkat kami di indeks Kemudahan Berusaha Bank Dunia sebanyak 15 peringkat. Dari peringkat 106 ke peringkat 91," jelas Jokowi.
Dengan sejumlah upaya dan capaian pemerintah tersebut, tersedia banyak peluang investasi di Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang terus digencarkan pemerintah hingga sekarang mampu menjadikan sejumlah wilayah Indonesia semakin terhubung. Tentu saja, peluang di sektor pariwisata akan semakin besar.
"Anda semua tahu Bali, pulau surga kami yang terkenal itu. Dengan akses infrastruktur yang semakin baik, kami telah meluncurkan sebuah program yang disebut 'Sepuluh Bali Baru'. Seperti misalnya Raja Ampat di Papua, Mandalika di Lombok, dan Pulau Komodo. Anda mungkin ingin segera membeli properti di sana sebelum Li Ka-shing membeli semuanya dan harganya juga menjadi naik" beber Jokowi.
Hong Kong yang dikenal dengan kekuatannya di bidang pembangunan real estate dan gaya hidup menjadikannya sejalan dengan pembangunan sektor pariwisata di Indonesia. Presiden memperkirakan di tahun-tahun mendatang, Indonesia segera kebanjiran investasi pada pembangunan hotel, resort, distrik pariwisata, dan sejumlah pusat aktivitas lainnya.
"Saya juga melihat peluang yang luar biasa bagi industri keuangan Hong Kong. Saya percaya, di Asia, pembiayaan infrastruktur akan menjadi peluang pasar modal terbesar selama beberapa dekade ke depan," ucap dia.
Bekas Wali Kota Solo itu berharap investor Hong Kong tertarik menanamkan investasi di Indonesia. Ia juga meyakinkan, pihaknya senantiasa memperbaiki segala sisi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ramah investasi.
"Kami di Indonesia akan terus menyambut Anda dengan reformasi yang lebih kuat dan kemajuan yang lebih cepat dari sebelumnya," ujar Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)