Pemerintah Didorong Tingkatkan Komunikasi dengan Negara Produsen Vaksin
Fachri Audhia Hafiez • 19 April 2021 17:49
Jakarta: Pemerintah didorong mengintensifkan komunikasi dengan negara produsen vaksin. Langkah ini diperlukan untuk memastikan ketersediaan stok vaksin covid-19.
"Membuka komunikasi dengan negara yang telah terbukti memberikan komitmen kepada kita," ujar anggota Komisi IX Rahmad Handoyo kepada Medcom.id, Senin, 19 April 2021.
Rahmad menuturkan Indonesia tengah berpacu dengan target vaksinasi. Namun, stok vaksin menghadapi kendala.
Pemerintah perlu memastikan negara produsen mengirimkan vaksin yang dipesan Indonesia sesuai kesepakatan. Serta, membuka peluang menambah jumlah stok vaksin.
"Presiden (Joko Widodo) bisa berkomunikasi langsung kepada Tiongkok agar bisa menambah komitmen dari yang telah disepakati sebelumnya untuk keperluan vaksin kita," ujar Rahmad.
(Baca: Menkes: Perebutan Vaksin Makin Keras)
Dorongan komunikasi juga perlu menyentuh negara-negara produsen vaksin yang belum bekerja sama dengan Indonesia. Hal itu untuk mencegah stok vaksin tak bisa dikirim atau pengiriman berkurang.
"Ini perlu dilakukan untuk antisipasi bila yang telah (negara yang sudah) menjalin MoU (nota kesepahaman) tidak tepat waktu atau mundur berbulan-bulan," ujar Rahmad.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut embargo vaksin di India mesti jadi pelajaran bagi Indonesia. Sehingga, Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada negara tersebut.
"Maka perlu langkah-langkah taktis dan antisipatif bila tidak sesuai rencana," ucap Rahmad.
Indonesia mestinya menerima 11,7 vaksin AstraZeneca dari kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI). Namun, vaksin yang diproduksi di India dan embargo yang dilakukan negara itu membuat Indonesia kehilangan sekitar 10 juta dosis.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sdfkrrOgpZU" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemerintah didorong mengintensifkan komunikasi dengan negara produsen vaksin. Langkah ini diperlukan untuk memastikan ketersediaan stok vaksin covid-19.
"Membuka komunikasi dengan negara yang telah terbukti memberikan komitmen kepada kita," ujar anggota Komisi IX Rahmad Handoyo kepada Medcom.id, Senin, 19 April 2021.
Rahmad menuturkan Indonesia tengah berpacu dengan target vaksinasi. Namun, stok vaksin menghadapi kendala.
Pemerintah perlu memastikan negara produsen mengirimkan vaksin yang dipesan Indonesia sesuai kesepakatan. Serta, membuka peluang menambah jumlah stok vaksin.
"Presiden (Joko Widodo) bisa berkomunikasi langsung kepada Tiongkok agar bisa menambah komitmen dari yang telah disepakati sebelumnya untuk keperluan vaksin kita," ujar Rahmad.
Dorongan komunikasi juga perlu menyentuh negara-negara produsen vaksin yang belum bekerja sama dengan Indonesia. Hal itu untuk mencegah stok vaksin tak bisa dikirim atau pengiriman berkurang.
"Ini perlu dilakukan untuk antisipasi bila yang telah (negara yang sudah) menjalin MoU (nota kesepahaman) tidak tepat waktu atau mundur berbulan-bulan," ujar Rahmad.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut embargo vaksin di India mesti jadi pelajaran bagi Indonesia. Sehingga, Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada negara tersebut.
"Maka perlu langkah-langkah taktis dan antisipatif bila tidak sesuai rencana," ucap Rahmad.
Indonesia mestinya menerima 11,7 vaksin AstraZeneca dari kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI). Namun, vaksin yang diproduksi di India dan embargo yang dilakukan negara itu membuat Indonesia kehilangan sekitar 10 juta dosis.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.