Jakarta: Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto menyiapkan The Hospital Disaster Plan. Manajemen kebencanaan ini disiapkan untuk mengantisipasi gelombang ketiga covid-19.
Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Letjen Albertus Budi Sulistya, mengatakan RSPAD Gatot Soebroto sudah membentuk penanggulangan bencana rumah sakit. Terlebih RSPAD Gatot Soebroto memiliki pengalaman melewati gelombang pertama dan kedua covid-19.
"Kita sudah bisa melewati fase 1 dan 2. Namun, tidak tertutup kemungkinan ada fase berikutnya. Makanya tetap lakukan protokol kesehatan (prokes) itu sangat penting," kata Albertus di sela-sela acara HUT ke-71 RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Oktober 2021.
Di sisi lain, Albertus menyampaikan pandemi covid-19 telah merenggut banyak tenaga kesehatan (nakes). Nakes yang menjadi korban karena covid-19 mencapai 2.032 orang. Rinciannya, 730 dokter, 670 perawat, 388 bidan, 46 dokter gigi, dan lainnya.
"Bukan hanya nyawa nakes saja yang terenggut tapi warga Indonesia lainnya bahkan dunia. Selain nyawa, dampak sosial ekonomi sangat besar dirasakan. Tapi kita bersyukur bahwa kita bisa melewati dua fase puncak," ucapnya.
Baca: 15 Provinsi Nihil Kasus Kematian, Epidemiolog: Penanganan Covid-19 Membaik
Jakarta: Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto menyiapkan The Hospital Disaster Plan.
Manajemen kebencanaan ini disiapkan untuk mengantisipasi
gelombang ketiga covid-19.
Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Letjen Albertus Budi Sulistya, mengatakan RSPAD Gatot Soebroto sudah membentuk
penanggulangan bencana rumah sakit. Terlebih RSPAD Gatot Soebroto memiliki pengalaman melewati gelombang pertama dan kedua
covid-19.
"Kita sudah bisa melewati fase 1 dan 2. Namun, tidak tertutup kemungkinan ada fase berikutnya. Makanya tetap lakukan protokol kesehatan (prokes) itu sangat penting," kata Albertus di sela-sela acara HUT ke-71 RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Oktober 2021.
Di sisi lain, Albertus menyampaikan pandemi covid-19 telah merenggut banyak tenaga kesehatan (nakes). Nakes yang menjadi korban karena covid-19 mencapai 2.032 orang. Rinciannya, 730 dokter, 670 perawat, 388 bidan, 46 dokter gigi, dan lainnya.
"Bukan hanya nyawa nakes saja yang terenggut tapi warga Indonesia lainnya bahkan dunia. Selain nyawa, dampak sosial ekonomi sangat besar dirasakan. Tapi kita bersyukur bahwa kita bisa melewati dua fase puncak," ucapnya.
Baca:
15 Provinsi Nihil Kasus Kematian, Epidemiolog: Penanganan Covid-19 Membaik Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)