medcom.id, Jakarta: Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menurunkan alat otomatis untuk melihat keadaan di bawah laut, autonomous underwater vehicles (AUV), jika kebaradaan badan pesawat AirAsia QZ8501 sudah terdeteksi.
"Alat ini (AUV) akan digunakan bila objek sudah diidentifikasi dengan jelas. Tentunya setelah melalui berbagai tahapan deteksi sebelumnnya,” kata Penanggung Jawab Harian di Pusat Komando TNI Angkatan Laut Operasi KR Baruna Jaya, Imam Mudita, Senin (5/1/2015).
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Puskodal Operasi KR Baruna Jaya, sekira pukul 07.35 WIB, Baruna Jaya I sedang melaksanakan survei menggunakan multibeam echo sounder, side scan sonar, dan magneto meter. "Semuanya tetap di bawah komando Basarnas,” jelas Imam.
Sementara itu, Kepala BPPT Unggul Priyanto menyampaikan keunggulan Kapal Baruna Jaya terletak pada peralatan. Dia menjelaskan, multibeam echo sounder mampu memprediksi benda di bawah laut, sonar untuk memastikan, serta magneto meter untuk mengidentifikasi suatu benda, apakah logam atau gundukan biasa.
“Selain itu dalam hal ini Baruna Jaya bekerjasama dengan perusahaan swasta yang memiliki ROV untuk membantu memastikan prediksi posisi reruntuhan pesawat AirAsia,” tambahnya. (Puput Mutiara)
medcom.id, Jakarta: Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menurunkan alat otomatis untuk melihat keadaan di bawah laut,
autonomous underwater vehicles (AUV), jika kebaradaan badan pesawat AirAsia QZ8501 sudah terdeteksi.
"Alat ini (AUV) akan digunakan bila objek sudah diidentifikasi dengan jelas. Tentunya setelah melalui berbagai tahapan deteksi sebelumnnya,” kata Penanggung Jawab Harian di Pusat Komando TNI Angkatan Laut Operasi KR Baruna Jaya, Imam Mudita, Senin (5/1/2015).
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Puskodal Operasi KR Baruna Jaya, sekira pukul 07.35 WIB, Baruna Jaya I sedang melaksanakan survei menggunakan
multibeam echo sounder,
side scan sonar, dan magneto meter. "Semuanya tetap di bawah komando Basarnas,” jelas Imam.
Sementara itu, Kepala BPPT Unggul Priyanto menyampaikan keunggulan Kapal Baruna Jaya terletak pada peralatan. Dia menjelaskan,
multibeam echo sounder mampu memprediksi benda di bawah laut, sonar untuk memastikan, serta magneto meter untuk mengidentifikasi suatu benda, apakah logam atau gundukan biasa.
“Selain itu dalam hal ini Baruna Jaya bekerjasama dengan perusahaan swasta yang memiliki ROV untuk membantu memastikan prediksi posisi reruntuhan pesawat AirAsia,” tambahnya. (Puput Mutiara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)