Jakarta: Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Santoso mengatakan pengobatan terhadap pasien covid-19 disesuaikan severity atau tingkat keparahan. Severity dimulai dari tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, pneumonia berat, hingga kritis.
Agus menjelaskan untuk pasien tanpa gejala cukup minum vitamin. Namun, pasien dengan gejala ringan, sedang, dan berat berdasarkan kajian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, pengobatannya dipadukan dengan sejumlah obat dan vitamin.
"Ada pilihan-pilihan, yaitu ada pilihan 1, 2, 3, 4. Di situ bisa diberikan kombinasi dari zitromisin atau levo, hidroksiklorokuin dengan kloroKuin oseltamivir dan vitamin atau pilihan kedua azitromisin levofloksasin diberikan klorokuin hidroksiklorokuin favipiravir ditambah vitamin," beber Agus di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Selasa, 18 Agustus 2020.
Agus melanjutkan pilihan ketiga mengkombinasikan azitromisin levo,hidroksiklorokuin atau klorokuin, lopinavir, ritonavir, dan vitamin. Pilihan yang keempat yakni remdesivir atau sebagai obat antivirus belum tersedia.
Kendati demikian, terdapat tambahan obat untuk kasus-kasus berat dan kritis. Obat tersebut yakni deksametason dan antikoagulan yang harus diberikan sesuai rekomendasi tenaga medis.
Baca: Obat Covid-19 Diklaim Percepat Penurunan Virus
Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Tugas Ratmono mengimbau masyarakat tetap menggunakan obat-obat aman. Obat harus sudah direkomendasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Tentunya obat-obat yang beredar, katakanlah itu sudah ada izin edar. Kalau obat-obat yang belum (izin edar), tentunya ini tidak dalam konteks rekomendasi, baik itu oleh Kemenkes, maupun dari BPOM," kata Tugas.
Jakarta: Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Santoso mengatakan pengobatan terhadap pasien
covid-19 disesuaikan
severity atau tingkat keparahan.
Severity dimulai dari tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, pneumonia berat, hingga kritis.
Agus menjelaskan untuk pasien tanpa gejala cukup minum vitamin. Namun, pasien dengan gejala ringan, sedang, dan berat berdasarkan kajian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, pengobatannya dipadukan dengan sejumlah obat dan vitamin.
"Ada pilihan-pilihan, yaitu ada pilihan 1, 2, 3, 4. Di situ bisa diberikan kombinasi dari zitromisin atau levo, hidroksiklorokuin dengan kloroKuin oseltamivir dan vitamin atau pilihan kedua azitromisin levofloksasin diberikan klorokuin hidroksiklorokuin favipiravir ditambah vitamin," beber Agus di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Selasa, 18 Agustus 2020.
Agus melanjutkan pilihan ketiga mengkombinasikan azitromisin levo,hidroksiklorokuin atau klorokuin, lopinavir, ritonavir, dan vitamin. Pilihan yang keempat yakni remdesivir atau sebagai obat
antivirus belum tersedia.
Kendati demikian, terdapat tambahan obat untuk kasus-kasus berat dan kritis. Obat tersebut yakni deksametason dan antikoagulan yang harus diberikan sesuai rekomendasi tenaga medis.
Baca:
Obat Covid-19 Diklaim Percepat Penurunan Virus
Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Tugas Ratmono mengimbau masyarakat tetap menggunakan obat-obat aman. Obat harus sudah direkomendasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Tentunya obat-obat yang beredar, katakanlah itu sudah ada izin edar. Kalau obat-obat yang belum (izin edar), tentunya ini tidak dalam konteks rekomendasi, baik itu oleh Kemenkes, maupun dari BPOM," kata Tugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
