Ilustrasi--Antara/Wahyu Putro A
Ilustrasi--Antara/Wahyu Putro A

Bawaslu: Semoga Seluruh Komponen Masyarakat Mau Menerima Hasil Pemilu

Achmad Zulfikar Fazli • 10 Juli 2014 16:15
medcom.id, Jakarta: Masyarakat dihimbau untuk dapat sabar menunggu hasil resmi perhitungan suara pemilu presiden (Pilpres).  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga meminta agar  media massa tidak terus-menerus memberitakan hasil hitung cepat (Quick Count).
 
"Bawaslu ingin imbau untuk sementara tolong diredam hasil jejak pendapat, sabar dulu, bila perlu menuggu jangan terus ditayangkan meski itu kebebasan pers, tapi sabar saja dulu insya allah 22 Juli akan ada hasil. Tolong pikirkan rakyat bersama-sama," kata Anggota Bawaslu Nasrullah di Gedung Bawaslu Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014).
 
Menurutnya, dalam hal ini Bawaslu hanya bisa mengimbau, karena pemberitaan adalah murni dari kebebasan pers. Dia pun berharap ketika hasil real count KPU diumumkan, seluruh pihak dapat menerima seluruh hasilnya. "Mudah-mudahan Pilpres 2014 sampai pada hasil, seluruh komponen masyarakat mau menerima hasil pemilu, dan kontestas siap menang siapa kalah dan siap menerima hasil. Itu yang kami harapkan," terang Nasrullah.

Pernyataan tersebut terlontar lantaran adanya perbedaan hasil hitung cepat yang disampaikan beberapa lembaga survei. Seperti diketahui, terdapat tujuh lembaga survei lain mencatat kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), yaitu Litbang Kompas, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik Indonesia, Populi Center, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Radio Republik Indonesia (RRI), dan Saiful Mujani Research Center (SMRC).
 
Sementara hanya ada empat lembaga survei yang menyatakan keunggulan sementara kubu pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berdasarkan hitung cepat. Keempat lembaga survei itu adalah Indonesia Research Center (IRC), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), dan Jaringan Suara Indonesia (JSI).
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan