medcom.id, Jakarta: Hari ini calon Kepala BIN Sutiyoso diuji Komisi I DPR. Salah satu yang menjadi fokus kerja Sutiyoso adalah peremajaan dan peningkatan teknologi intelijen dan cyber intelligence.
"Kita jelas ketinggalan saat ini, terutama dengan negara barat. Kita harus bisa setara," kata pria yang akrab disapa Bang Yos ini di Kompleks Parlemen Snayan, Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Menurutnya, intelijen yang tangguh tidak hanya bergantung kepada profesionalitas anggota. Tapi wajib pula didukung peralatan canggih yang memadai dan sesuai perkembangan zaman.
Peremajaan dan peningkatan teknologi intelijen menjadi perhatian Sutiyoso. Sebab saat ini perang intelijen tidak lagi sebatas perang konvensional. Tapi sudah berkembang menjadi perang cyber.
Di kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengakui intelijen cyber harus menjadi prioritas penting Kepala BIN berikutnya. Sebab perang di masa kini bukan lagi perang militer yang menggunakan senjata.
"Cyber Intelligence itu perang asimetris yang terjadi di masa kini," kata politikus PAN ini.
BIN harus mampu menangkal penyadaran dan kerusakan infrastruktur lewat sistem cyber. "Itu jadi ancaman intelijen. Misalnya bagaimana menangkal cyber crime," tegas dia.
Kemampuan cyber intelligence, kata Hanafi, bekaitan dengan kemampuan negara dalam memprediksi dan membaca perkembangan ekonomi politik internasional. Kemampuan intelijen cyber yang tangguh akan memperkuat ketahanan negara dalam menghadapi konflik.
medcom.id, Jakarta: Hari ini calon Kepala BIN Sutiyoso diuji Komisi I DPR. Salah satu yang menjadi fokus kerja Sutiyoso adalah peremajaan dan peningkatan teknologi intelijen dan
cyber intelligence.
"Kita jelas ketinggalan saat ini, terutama dengan negara barat. Kita harus bisa setara," kata pria yang akrab disapa Bang Yos ini di Kompleks Parlemen Snayan, Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Menurutnya, intelijen yang tangguh tidak hanya bergantung kepada profesionalitas anggota. Tapi wajib pula didukung peralatan canggih yang memadai dan sesuai perkembangan zaman.
Peremajaan dan peningkatan teknologi intelijen menjadi perhatian Sutiyoso. Sebab saat ini perang intelijen tidak lagi sebatas perang konvensional. Tapi sudah berkembang menjadi perang
cyber.
Di kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengakui intelijen
cyber harus menjadi prioritas penting Kepala BIN berikutnya. Sebab perang di masa kini bukan lagi perang militer yang menggunakan senjata.
"
Cyber Intelligence itu perang asimetris yang terjadi di masa kini," kata politikus PAN ini.
BIN harus mampu menangkal penyadaran dan kerusakan infrastruktur lewat sistem
cyber. "Itu jadi ancaman intelijen. Misalnya bagaimana menangkal
cyber crime," tegas dia.
Kemampuan cyber intelligence, kata Hanafi, bekaitan dengan kemampuan negara dalam memprediksi dan membaca perkembangan ekonomi politik internasional. Kemampuan intelijen
cyber yang tangguh akan memperkuat ketahanan negara dalam menghadapi konflik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)