antarafoto.com
antarafoto.com

Obor Rakyat Lakukan Kampanye Hitam, Istana Jangan Bungkam

16 Juni 2014 19:52
medcom.id, Jakarta: Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Arie Sudjito, mendesak Istana segera bergerak menyikapi kampanye hitam yang dilakukan Tabloid Obor Rakyat. Pasalnya,  tabloid tersebut melibatkan orang dalam Istana. Bila didiamkan dapat berdampak buruk bagi citra Istana Kepresidenan.
 
Sebagaimana diketahui, Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiyono merupakan asisten dari staf khusus presiden Velix Wanggai. Arie mengatakan bila tindakan Setyardi didiamkan hal tersebut bisa membuat masyarakat bereaksi negatif.
 
“Istana harus mendorong dilakukannya langkah hukum untuk mengetahui siapa sebenarnya aktor intelektual dan penyokong dana pembuatan dan distribusi Tabloid Obor Rakyat. Sekalipun Setyardi mengklaim tindakan pribadi, tetapi ini ada dampak imej buruk buat Istana," ujar Ari ketika dihubungi wartawan dari Jakarta, Senin (16/6/2014).

Ia menambahkan dorongan agar dilakukan langkah hukum terhadap penerbitan dan peredaran Tabloid Obor Rakyat penting untuk menepis spekulasi ketidaknetralan Istana dalam Pemilu Presiden 2014.
 
Pasalnya, dinamika politik terkini menunjukkan bahwa 100 lebih anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
 
“Harus ada tindak lanjut terhadap orang di balik Tabloid Obor Rakyat agar masyarakat tidak berspekulasi terhadap netralitas Istana," kata Arie.
 
Di sisi lain, Juru Bicara Presiden Julian Adrian menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat terganggu dengan kasus Tabloid Obor Rakyat. Adapun Staf Khusus Presiden Velix Wanggai menyatakan Istana tidak memiliki kaitan dengan tabloid itu.
 
Tabloid Obor Rakyat sudah dua edisi beredar di masyarakat khususnya di kantung-kantung suara yang menjadi milik calon presiden Joko Widodo. Pada Edisi I, tabloid itu menuding Jokowi dengan isu SARA dan tudingan korupsi.  Pada edisi II, berita utama yang diangkat "1.001 Topeng Pencitraan".
 
Pemberitaan tabloid tidak satu pun yang menulis tentang Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Selain Setyardi, tokoh lainnya di belakang tabloid itu ialah Darmawan Sepriyossa yang bekerja di sebuah situs online. (*)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NAV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan